MEDAN, Waspada.co.id – Upaya pencegahan dan pengendalian kanker di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara, perlu dilakukan secara masif dan melibatkan semua pihak terkait, termasuk pemerintah dan masyarakat. Apalagi, kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di Indonesia.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ditemukan kasus kanker terbanyak diderita adalah kanker paru-paru yang menyerang pria, kanker payudara yang menyerang wanita dan kanker darah menyerang anak-anak.
Demikian disampaikan Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Sumut Nawal Lubis, saat membuka webinar dengan tema “Kupas Tuntas Kanker” di Kantor YKI Sumut, Jalan Iskandar Muda Medan, Rabu (14/7).
“Edukasi menjadi hal penting dalam penanganan kanker sejak dini,” ujar Nawal.
Nawal menjelaskan webinar ini merupakan salah satu bentuk komitmen YKI Sumut dalam memberikan perhatian, dukungan serta lindungan bagi penderita kanker, khususnya di Sumut. Dengan hadirnya para narasumber yang berkompeten di bidangnya, diharapkan peserta bisa interaksi langsung serta menambah pemahaman tentang penyebab dan cara pencegahan kanker.
“Melalui webinar ini diharapkan dapat diperoleh informasi yang benar tentang kanker, termasuk cara pencegahannya, sehingga bermanfaat bagi keluarga maupun orang lain. Dari segi kesehatan, kanker merupakan hal besar yang perlu ditangani bersama,” katanya.
dr Noni Novisari Soeroso, narasumber dari Divisi Onkologi Toraks Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi RS USU, mengatakan kanker paru merupakan tumor ganas yang berasal dari epitel saluran napas. Kanker paru paling banyak ditemukan di dunia, sekitar 2,2 miliar kasus paru dan 1,8 miliar kematian pada tahun 2020.
“Setiap orang mempunyai risiko terkena kanker paru, sehingga kewaspadaan perlu ditingkatkan bagi mereka berisiko terkena kanker paru, di antaranya perokok aktif, perokok pasif, pekerja tambang, rumah dengan ventilasi buruk serta riwayat kanker paru dalam keluarga,” ujarnya.
Dijelaskan, beberapa tanda yang dapat mengindikasikan seseorang terkena kanker paru, antara lain demam, kelelahan yang ekstrim, kesulitan makan atau menelan, dan kehilangan nafsu makan. Untuk mencegah terkena kanker paru, sebaiknya hindari merokok dan menerapkan pola hidup sehat dengan berolahraga.
Dari Divisi Bedah Onkologi Departemen Ilmu Bedah FK-USU/RSUP H Adam Malik, dr Kamal Basri Siregar menyebutkan kanker payudara disebabkan multifaktoral di antaranya kelainan bawaan, karsinogen, lingkungan, dan gaya hidup. Untuk pencegahan kanker payudara bagi wanita, perlu deteksi sejak dini melalui SADARI (Periksa Payudara Sendiri). (wol/aa/data3)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post