BANDUNG, jabar.waspada.co.id – Dengan tingginya kasus Covid-19 di Indonesia, pemerintah memutuskan menanganinya dengan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang mulai dilakukan 3-20 Juli 2021.
Menurut Pakar Kesehatan Masyarakat Universitas Padjajaran (Unpad), Irvan Afriandi kunci kesuksesan PPKM Darurat terletak pada implementasi di lapangan.
“Kita sering bermasalah ketika kebijakannya bagus, tapi implementasinya di lapangan yang repot. Kemudian ini harus dilakukan secara masif dan merata,” papar Irvan melalui siaran pers secara virtual, di Bandung, Kamis (1/7).
Kemudian, Irvan mengimbau agar masyarakat dan pemerintah jangan gelagapan dengan kemunculan varian Delta.
Ia melanjutkan, yang terpenting dalam menghadapi pandemi yakni dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan.
“Dari sisi penanganan kesehatan masyarakat, ternyata varian apapun itu cara penanganannya samasama. Yaitu dengan menerapkan 5 M dan 3 T,” kata Irvan.
Lebih jauh, Irvan memenjelaskan berdasarkan pandemi sebelumnya, terdapat dua kemungkinan.
“Pertama, virusnya ikut mati terbawa bersama orang-orang yang terkonfirmasi terpapar. Praktis dengan risiko banyaknya korban berjatuhan lantaran virus bermutasi semakin kuat,” ucapnya.
Kemungkinan kedua, kata Irvan virus mengalami mutasi tetapi menghasilkan sifat baru yang tidak lebih ganas dan tidak mudah menyebar. Sehingga virus akan menghilang dengan sendirinya. (wol/vin/data3)
Discussion about this post