ACEH BESAR, Waspada.co.id – Desa Dham Pulo, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu sentra budidaya tradisional ikan lele yang dikelola oleh dua kelompok, yaitu kelompok budidaya ikan ‘Lhok Krueng’ dan kelompok ‘Gampong Lele.
Desa yang terletak sekitar 15 kilometer dari Kota Banda Aceh ini memiliki lebih kurang 20 kolam ikan lele, baik yang terbuat dari tanah maupun dinding beton. Permasalahan yang sering ditemui oleh para pembudidaya ikan di desa ini adalah kurangnya keuntungan yang diperoleh apalagi diberikan pakan pelet secara penuh.
Selain itu, pemberian pakan masih dilakukan secara tradisional (hand feeding) sehingga membuat tidak efisiennya metode pemberian pakan ikan. Saat hand-feeding, pemberian pakan ikan umumnya langsung dilempar ke dalam kolam dalam jumlah yang banyak. Yang biasa terjadi di masyarakat adalah satu ember pakan langsung dilempar ke kolam.
Dampak yang selanjutnya terjadi, ketika pakan ini terendam dalam air, beberapa nutrisi bisa hilang hingga 98 persen dalam waktu satu jam. Sehingga pakan yang dilempar tetap dimakan oleh ikannya, namun sayangnya nutrisinya sudah tidak ada. Selain itu, pencatatan dalam pengeluaran/pemberian pakan seringnya tidak dilakukan oleh para pembudidaya, sehingga data-data berupa berapa jenis pakan, jumlah pakan yang dikeluarkan, frekuensi, jadwal dan dosis pakan tidak terekam rapi.
Seyogianya, data tersebut akan sangat berguna sebagai database traceability, transparansi dan strategi menajemen budidaya yang lebih efektif dan efisien kedepannya.

Ketua Tim Pengabdi pada Program Pengabdian Kepada Masyarakat, Dedi Fazriansyah Putra, telah melakukan edukasi teknologi smart fish feeder berbasis IoT di Desa Dham Pulo Aceh Besar melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat berbasis produk (PKMBP) 2021 yang didanai oleh LPPM USK.
Kegiatan pengabdian ini dimulai dari sosialisasi dan pelatihan, praktek serta instalasi mesin pakan otomatis berbasis smartphone/Internet of Things ke denplot kolam ikan dan evaluasi berupa Fokus Group Discussion (FGD).
Kepala Desa Dham Pulo, Iskandar, yang konsisten mengikuti pelatihan dan FGD pengabdian ini sangat berterima kasih kepada pihak Universitas Syah Kuala yang telah menjadikan desa mereka sebagai mitra pengabdian.
Ketua Kelompok Gampong Lele, Munazar Anggun dan Lhok Krueng, Mirsal, mengaku sangat puas dengan pelatihan dan praktek teknologi smart fish feeder berbasis IoT ini. Kegiatan pengabdian PKMBP 2021 ini dimulai dari tahapan sosialisasi kepada kelompok budidaya Lhok Krueng dan Gampong Lele, lalu dilanjutkan pelatihan mengenai teknologi berbasis IoT oleh Dr. Ramzi Adriman, Digitalisasi Perikanan oleh Nazaruddin, MT serta Pelatihan CBIB (cara budidaya ikan yang baik dan benar) oleh Iko Imelda Arisa, M.Si.
Acara tersebut juga dilanjutkan praktek instalasi dan pengoperasian Smart Fish Feeder di kolam dengan menggunakan smartphone oleh Dedi Fazriansyah Putra. Setelah praktik, maka dilakukan serah terima hibah 2 unit smart fish feeder (e-fishery) dan hibah 10 karung pakan kepada dua buah kelompok mitra yang disaksikan oleh kepala desa setempat.
Kemudian, acara juga dilanjutkan dengan evaluasi kegiatan melalui FGD yang dihadiri oleh perangkat desa seperti Kepala Desa, Sekdes, Babinsa dan perwakilan kelompok mitra. Dari hasil FGD tersebut disepakati bahwa kelompok budidaya mitra dan pihak desa sangat merasakan manfaat kegiatan PKMBP USK 2021 dan mereka berharap adanya kelanjutan kegiatan pengabdian di Desa Dham Pulo.
Atas dukungan tersebut, maka pihak pengabdi USK yang diketuai oleh Dedi Fazriansyah Putra akan melakukan inisiasi MoU Desa Dham PUlo sebagai desa binaan Fakultas Kelautan dan Perikanan USK. (wol/rls/d2)
Editor Agus Utama
Discussion about this post