TOKYO, Waspada.co.id – Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Senin (2/8). Greysia/Apriyani mengalahkan Jia Yifan/Chen Qingchen (Tiongkok) 21-19, 21-15.
Medali Greysia/Apriyani menjadi sejarah bagi Indonesia karena ganda putri pertama kali mendulang emas. Dengan suka cita dan isak tangis, Greysia/Apriyani merayakan kemenangan mereka. Tangis pun pecah saatu Indonesia Raya berkumandang di Musashino Forest Sport Plaza.
“Ini untuk kalian!” kata Greysia berucap kepada fans dan masyarakat Indonesia sambil memperlihatkan medali emasnya.
Salah satu impian besar yang telah ditanam Greysia selama 20 tahun pun akhirnya terwujud. Saat itu, Greysia sadar ganda putri belum pernah merebut emas. Kini, atlet asa Jakarta itu tercatat sebagai peraih medali emas tertua di Olimpaide di usia 33 tahun.
“20 tahun yang lalu ketika berusia 13 tahun, saya tahu Indonesia belum membuat sejarah di ganda putri dan saya bersabar,” kata Greysia.
“Ketika orang berkata ‘Anda tidak akan berhasil, Indonesia tidak memiliki sejarah di ganda putri.’ Tentu saja China dan Korea yang terkuat di lapangan. Tapi saya tetap sabar dan berkomitmen,” ucap Greysia.
Sementara itu, Apriyani mempersembahkan medali emasnya untuk almarhumah ibu.
“Medali emas ini bukan hanya impian Kak Greysia, tetapi juga saya. Medali emas ini untuk almarhumah orang tua dan kakakku,” ujar Apriyani.(wol/aa/olympics/bwf/d2)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post