TOKYO, Waspada.co.id – Greysia Polii resmi menjadi pebulutangkis tertua yang berhasil meraih medali emas di Olimpiade, Senin (2/8). Berpasangan dengan Apriyani Rahayu, Greysia menyumbang emas bulutangkis ganda putri di usia 33 tahun 356 hari.
Greysia/Apriyani mengalahkan Chen Qing Chen/Jia Yifan (Tiongkok) 21-19, 21-15 untuk memastikan emas Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza. Peringkat enam dunia itu mempersembahkan emas pertama bagi Indonesia di Tokyo dan sepanjang keikutsertaan ganda putri di Olimpiade.
“20 tahun yang lalu ketika saya berusia 13 tahun, saya tahu Indonesia belum membuat sejarah di ganda putri dan saya bersabar. Saya tahu dilahirkan menjadi pebulutangkis dan memiliki keyakinan pada usia 13 tahun ingin membuat sejarah,” ujar Greysia.
“Tuhan telah memberi saya mimpi dan keyakinan ke dalam hati saya bahwa saya memilih ini. Ketika orang berkata: ‘Anda tidak akan berhasil, Indonesia tidak memiliki sejarah di ganda putri.’ Tentu saja China dan Korea kuat di lapangan,” lanjutnya.
“Tapi saya tetap sabar dan komitmen. Dibutuhkan komitmen untuk mencapai mimpi, emas. Dan di sinilah kita sekarang. Keluarga saya mengatakan kepada saya untuk tidak menyerah, jangan berhenti!” ujar Greysia lagi.
Tak lupa, Greysia/Apriyani mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang terus memberikan doa dan dukungan. Menurut keduanya, pencapaian ini juga wujud dari dukungan dan doa yang terus mengalir dari semua orang.
“Kami berdua benar-benar bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang selalu memberikan dukungan. Kalian mendoakan kami dengan luar biasa.,” ujar Greysia dan Apriyani. (wol/aa/bwf/d2)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post