MEDAN, Waspada.co.id – Wabah Virus Corona yang sudah berlangsung lebih 1,5 tahun lamannya sangat menyayat hati. Berbagai keluhan terus saja merasuk hati para pengusaha kecil. Usaha kecil semakin suram perekonomianya di masa pandemi.
Seperti yang dialami Fitri (32 th), pemilik usaha penjualan cinderamata di Toko Souvenir Pernikahan Medan yang berada di Jalan Bilal, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan.
Bagaimana tidak, Pandemi yang mengharuskan diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang sudah lebih dari satu bulan lamanya telah berimbas buruk bagi aktivitas bisnis yang dijalankannya.
“Penjualan souvenir sekarang ini sangatlah merosot, dibandingkan sebelum pandemi melanda. Dahulu sehari bisa dapat Rp9-Rp10 juta satu bulan. Namun, sekarang ini selalu di bawah Rp5 juta setiap bulan,” tutur Fitri meluapkan kegelisahannya, ketika disambangi Waspada Online, baru-baru ini.
Fitri mengaku, selain penghasilannya anjlok akibat pandemi yang belum juga usai, dirinya juga terpaksa merumahkan 3 orang karyawannya karena orderan yang sepi. ”Karena saat ini tidak ada orang yang membuat pesta pernikahan, akikah, sunatan dan acara lainnya telah membuat pemesanan souvenir berkurang drastis.
Untuk meningkatkan penjualan, dia pun melakukan promosi barang dagangannya melalui media sosial seperti Instagram dan WhatsApp. Namun karena pesta masih dilarang sejak diterapkannya PPKM, promosi secara online ini belum membuahkan hasil yang berarti.
Meski pendapatan usahanya merosot, ibu 2 anak ini mengaku belum sampai menjual menjual aset yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan karena sampai saat ini masih bisa tercukupi.
Lebih lanjut, dia berharap semoga Pandemi Covid-19 ini segera berakhir agar usahanya kembali pulih. (wol/syifa/data3)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post