MEDAN, Waspada.co.id – Menjelang akhir tahun 2021, serapan anggaran Provinsi Sumatera Utara meningkat ke angka 72,9%. Angka ini berhasil dicapai usai Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) mendorong kabupaten/kota menggenjot serapan anggarannya.
Menurut keterangan Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi pada Asistensi Pengelolaan Keuangan Terkait Percepatan Penyerapan Anggaran dan Evaluasi PPKM di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, Senin (29/11), tahun lalu serapan anggaran Sumut 50%. Kini, Sumut mengalami kenaikan 22%.
“Tahun lalu kita di posisi 20-an di akhir tahun dengan serapan 50%, sekarang kita meningkat ke posisi delapan dengan 72,9%. Ini sisa satu bulan lagi, karena itu kita berkumpul di sini bersama Forkopimda dan kepala daerah membahas cara mempercepat serapan anggaran,” kata Edy.
Dari data Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKAD) Sumut, ada beberapa daerah yang serapan anggarannya masih di angka sekitar 50%. Disebutkan, rata-rata serapan anggaran 33 Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumut sebesar 62,12%.
“Masih ada yang kepala 50 (%), yang 70 % itu masih dua. Targetnya, tahun anggaran (TA) ini bisa tercapai 90% atau kalau bisa 100%. Dari acara ini harus ada peningkatan yang signifikan agar pemulihan ekonomi kita lebih cepat lagi,” ucap Gubsu.
Kapoldasu Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan penyerapan anggaran Pemda tetap harus sesuai dengan aturan yang berlaku. Untuk itu, perlu memperkuat peran Satgas Penanganan Ekonomi Nasional (PEN) yang terdiri atas inspektorat, APH, dan BPKP untuk akselerasi penyerapan anggaran serta mencegah terjadinya penyimpangan.
“Bupati/wali kota perlu berperan aktif dalam akselerasi anggaran, kita akan dorong itu karena TA 2021 tinggal satu bulan lagi. Dengan begitu, kita harapkan tidak terjadi penyimpangan karena kita sama-sama mengerjakannya,” kata Kapolda.
Kepala BI Perwakilan Sumut, Soekowardojo, menambahkan serapan anggaran akan membantu pertumbuhan ekonomi Sumut. Triwulan III 2021 ekonomi Sumut tumbuh 3,67% (yoy) atau lebih tinggi dari nasional yang sebesar 3,51%, tetapi lebih rendah dari Pulau Sumatera (3,78%).
“Ekonomi kita tumbuh cukup baik, serapan anggaran akan mendorong pertumbuhan ekonomi, karena itu penting kiranya Pemda terus akselerasi percepatan anggarannya,” kata Soekowardojo. (wol/aa/data3)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post