MEDAN, Waspada.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi menyambut baik perkumpulan Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) Sumut untuk membantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut mengembangkan peternakan dengan mendatangkan investor dari Jerman.
“Saya menyambut baik tujuan yang bagus ini. Saya akan support apa yang bisa dibantu dalam memajukan peternakan ini, apa yang bisa dilakukan Pemprov Sumut ke depan,” kata Edy saat menerima audiensi perkumpulan ISPI Sumut di Rumah Dinas, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, Rabu (26/1).
Dalam perencanaan dan pengelolaan pengembangan peternakan, harapan Edy, dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai prosedur. Sehingga, tidak hanya mengedepankan bisnis semata, tapi mampu mensejahterakan masyarakat.
Mantan Pangkostrad yakin, bahwa kondisi geografis di Sumut sangat memungkinkan untuk pengembangan peternakan. Di antaranya di Kabupaten Padanglawas yang memiliki lahan peternakan yang sangat potensial untuk dikembangkan dari sektor daging dan susu.
Harapannya, ISPI Sumut dapat memilih seluruh mahasiswa peternakan terbaik untuk bergabung bersama pemerintah dan bekerja sama dalam pengembangan peternakan tersebut. “Sudah lama saya minta ini, sudah tiga tahun saya menjabat, namun tidak terealisasi juga. Saya minta segera kumpulkan mahasiswa peternakan terbaik yang ada,” ujarnya.
Sekjen PB ISPI, Joko Susilo menjelaskan, tujuan dari audiensi tersebut menawarkan ISPI bergabung dengan pemerintah, tujuannya untuk membantu pengembangan peternakan di Sumut. Sebagai organisasi yang berfokus pada peternakan, ISPI ingin berkontribusi dalam kemajuan peternakan di Sumut. “Kami berharap bisa bersinergi dalam hal peternakan di Sumut dan kami ingin berkontribusi dalam pembangunan di Sumut,” ucap Joko.
ISPI memiliki program nasional yang telah melakukan survei geografis untuk pengembangan peternakan. Dari hasil survei tersebut, Provinsi Sumut dan Jawa Timur sangat berpotensi menjadi lokasi pengembangan peternakan yang akan dilakukan ISPI.
Untuk pengembangan peternakan tersebut, pihaknya juga nantinya akan menggandeng investor dari Jerman. “Kami membutuhkan lahan Pak, sekitar 15 hektar untuk lokasi peternakan nantinya,” pungkasnya. (wol/man/data3)
editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post