PERCUT SEITUAN, Waspada.co.id – Rizky Prayuda (22 th), Owner dari Dhanusa Project berhasil memadukan kayu, paku dan benang menjadi karya unik dan bernilai jual. Karya Seni yang bernama string art ini berawal dari salah satu tugas kuliah di kampus yang dikembangkan menjadi produk string art ini.
Produksi string art ini melalui beberapa proses yaitu cetak pola, meletakan pola diatas kayu, kemudian paku bagian pola, setelah paku tersusun mengikuti bentuk pola, buang pola kertas yang berada di atas kayu, lalu kaitkan benang di pola yang sudah disusun paku.
“Untuk kisaran harga karya string art ini mulai dari Rp50 ribu sampai Rp1 Juta tergantung dari ukuran dan tingkat kerumitannya,” jelas Yuda kepada Waspada Online, yang ditemui di tempat usahanya Jalan Pasar Gambir VIII, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Sabtu, (22/1).
Lebih lanjut, mahasiswa Universitas Potensi Utama ini mengatakan sudah merintis usaha ini sejak tahun 2020. Guna mempromosikan bisnisnya, dia telah memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Instagram, YouTube dan WhatsApp.
Ketika ditanya mengenai omzet usaha sebulan, Yuda mengaku bisa mendapat Rp200 hingga 700 ribu.”Menjalankan usaha saat pandemi ini cukup sulit, jadi harus pandai-pandai mempromosikan produk agar konsumen tertarik,” ucap Alumni SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan itu.

Biasanya orang memesan string art ini untuk hadiah ulang tahun, wisuda, pernikahan dan yang lainnya. “Yang memesan produk string art ini ada dari luar Kota Medan juga seperti, Binjai dan Kisaran,” tambahnya.
Selain string art, Dhanusa Project juga membuat beberapa produk lainnya seperti gelang, sarung mancis, tas, gantungan kunci, serta lukisan dari bahan ampas teh dan kopi. Dirinya berharap semoga bisnis ini semakin maju dan berkembang ke depannya. (wol/syifa/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post