MEDAN, Waspada.co.id – Pelaksanaan vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun belum merata hingga ke pelosok daerah di Indonesia.
Hal ini tentu menjadi catatan bagi Pemerintah Indonesia untuk dapat mendorong Pemerintah Daerah menyukseskan vaksinasi anak demi Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
“Di mana kebutuhan vaksin anak sudah tersedia. Namun, belum berjalan secara maksimal, terutama di daerah-daerah pelosok negeri ini,” tutur Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan, Senin (17/1).
Masih belum merata, di kota-kota besar aktivitas sangat tinggi, kota-kota masih belum divaksin. Seharusnya kepala daerah memberikan dorongan vaksinasi anak-anak ini.
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, pada prinsipnya, DPR RI sangat mendukung vaksin anak. Hal ini, agar cepat terlaksananya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah dan mengejar ketertinggalan belajar bagi pelajar
“DPR RI sepenuhnya mendukung, bila tidak ada tatap muka, ada kemunduran pada proses pembelajaran dan banyak menerima keluhan orang tua menuntut anaknya agar dapat kembali belajar di sekolah dengan normal. Namun, biar aman di sekolah saat pandemi Covid-19. Sehingga sangat diperlukan vaksinasi anak,” ungkapnya.
Untuk mempercepat vaksinasi anak, tentu menyarankan Pemerintah Daerah dan sekolah harus juga melibatkan orang tuanya dengan memberikan edukasi akan perlunya vaksin tersebut, untuk melindungi anak terpapar virus mematikan itu.
“Dengan edukasi yang disampaikan bisa memperbanyak untuk anak divaksin,” tandasnya. (wol/eko/data3)
Discussion about this post