BUKIT LAWANG, Waspada.co.id – Sepulangnya dari kunjungan kerja di Jakarta, Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajekshah memasuki hutan untuk melihat kondisi lokasi rehabilitasi dan feeding orang utan di Bukit Lawang.
Kunjungan ini merupakan aksi tindak lanjut dari pertemuan dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar terkait pengembangan wisata Bukit Lawang dan Tangkahan.
“Hari ini tracking melihat lokasi yang dulu pernah aktif menjadi tempat rehabilitasi dan feeding orang utan. Kita ingin coba mengaktifkan kembali karena sudah dapat lampu hijau dari Ibu Menteri LHK pada pertemuan Minggu lalu,” ujar Ijeck, sapaan Wagubsu, Minggu (16/1).

Ijeck menyebutkan pengaktifan lokasi rehabilitasi dan feeding orang utan ini tidak hanya semata untuk menjadi magnet bagi wisatawan lokal hingga mancanegara. Namun juga usaha untuk memberikan manfaat bagi alam dan manusia.
“Orang utan berperan penting dalam ekosistem hutan di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), khususnya di Bukit Lawang,” ujarnya.
TNGL, lanjut Ijeck, menjadi salah satu hutan penghasil terbesar oksigen dan simpanan karbon yang cukup besar.
“Jadi kalau datang kemari itu terapi oksigen, sekaligus banyak edukasi yang didapat. Tadi dijelaskan Ustadz Abdul Rahman (guide hari ini) tentang manfaat pohon dan hewan sekitar serta banyak hal lainnya,” kata Ijeck berharap warga dan wisatawan bisa menjaga alam.

Kadis Kehutanan Sumut Herianto menambahkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dirjen Konservasi SDA dan Ekosistem terkait penataan zona yang akan dilakukan.
“Akan dilakukan penataan zona pada kawasan konservasi ini. Dari situ nanti akan ditetapkan lokasi rehabilitasi dan feeding-nya. Semua ini didukung Pak Dirjen Wiratno,” tutupnya.
Menanggapi hal ini, Abdul Rahman menyambut baik niat pengaktifan kembali lokasi rehabilitasi dan feeding tersebut. Karena, adanya rehabilitasi akan menjaga dan melestarikan orang utan di Bukit Lawang.
“Saat ini bebas dan banyak orang sembarang memberi makan. Manfaat orang utan juga untuk ekosistem hutan tetap terjaga. Selama ini, berkembang biaknya juga susah, begitu pun kalau ada yang sakit dibawa ke Medan dan tidak kembali,” sebut pelaku usaha di Desa Timbang Jaya, itu.
Abdul juga berharap kepemimpinan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah bisa mewujudkan berdirinya RS Orang Utan di Bukit Lawang yang sudah disampaikan dari tahun 1992 silam. (wol/ags/data3)
editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post