MEDAN, Waspada.co.id – Melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) memfokuskan pembangunan infrastruktur jalan melalui APBD untuk tahun 2022-2023.
Gubernur Sumut (Gubsu), Edy Rahmayadi, mengatakan buruknya infrastruktur jalan sangat berdampak kepada keberhasilan sektor pertanian dan sektor lainnya. Hal itu dikatakannya di hadapan 33 kepala daerah dan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Sumut di Santika Premiere Dyandra Hotel, Rabu (30/3).
“Saya contohkan kemarin, yang dilakukan pak presiden di Tanah Karo, itu Rp3 ribu dari petani buah jeruk. Tapi begitu masuk Mal Brastagi itu Rp12 ribu. Selisih Rp8 ribu untuk cost infrastruktur jalan yang sulit,” kata Edy.
Eks Pangkostrad ini menjelaskan, mahalnya harga tersebut, membuat masyarakat justru menggunakan atau membeli bahan-bahan dari luar negeri karena harganya lebih murah.
“Belum lagi Bawang Merah, Bawang Putih, Cabai Rawit, Cabai Merah dan semuanya tergantung infrastruktur. Untuk itu, saya dan Wagubsu dan DPR sama-sama kita membedahi infrastruktur ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Edy menjelaskan, mengenai realisasi pembenahan infrastruktur ini, bakal rampung pada Juni 2023. Pemprov Sumut akan mengalokasikan anggaran Rp2,7 triliun dengan panjang jalan yang dibenahi sepanjang 340 kilometer.
“Secara teknis ada yang memikirkannya, secara legalitas sudah ada yang memikirkannnya. Tapi pastinya ini terjawab di 33 kabupaten dan kota yang menjadi sasaran tujuan sesuai yang saya informasikan,” ungkapnya.
“Sehingga akan dijadikan pengguna jalan, baik turunnya logistik dari tempat pertanian. Ini baru sekarang, sudah direncanakan jauh-jauh hari dengan sistem multi years,” pungkasnya. (wol/man/d1)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post