SEIRAMPAH, Waspada.co.id – Anggota Komisi III DPR-RI dari Fraksi Partai Gerindra, Romo Muhammad Syafii, mengatakan penertiban pedagang di Pasar atau Pekan Lelo dengan kekerasan, serta merusak dagangan tidak sesuai dengan Pancasila.
Hal itu dikatakannya saat menggelar seminar kebangsaan di Desa Firdaus tepatnya di Pasar Pekan Lelo, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), Sabtu (12/3).
Romo menyebutkan, dalam melakukan penegakan hukum di Indonesia harus sesuai dengan Pancasila, seperti yang tertuang dalam Pancasila kelima, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Jadi Satpol-PP melakukan itu, Satpol-PP ini perlu diajari Pancasila dan kalau yang memberi mandatnya bupati, maka bupatinya juga perlu diajari Pancasila,” ujar Romo.
Apa yang dilakukan pemerintah terhadap pedagang di Pekan Lelo, menurutunya, itu tidak adil dan tidak berprikemanusiaan telah merusak persatuan serta tidak pantas, sebab tidak ada musyawarah dalam melakukan penertiban dan diperlakuan semena-mena.
“Tapi kalau bapak dan ibu pedagang melanggar undang-undang dan melanggar Perda, memang bapak ibu yang harus diajari Pancasila,” tuturnya.
Namun, kata Anggota DPR RI, dalam permasalahan di Pekan Lelo ini, Ketua DPRD Sergai Riski Ramadhan sudah membacakan peraturannya, keberadaan Pekan Lelo sudah sesuai dengan peraturan perundangan-undangan, berarti cocok dengan Pancasila.
Hadir dalam acara itu, Ketua DPRD Sergai Riski Ramadhan, aggota DPRD Sergai Fraksi Partai Gerindra Enriko Silalahi dan Edisman Situmorang. (wol/rzk/d2)
editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post