DOLOKSANGGUL, Waspada.co.id – Kepala UKPBJ Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Renward Marpaung, membantah pemenang tender cepat pengadaan jasa cleaning service di RSUD Doloksanggul sudah terencana.
Dijelaskannya, proses tersebut sudah tersistem di LPSE dan Sistem Informasi Kinerja Penyedia atau disebut SiKAP.
“Ahk egak ah, itu semua sudah tersistem di LPSE dan SiKAP. Ini merupakan sebuah subsistem dari sistem pengadaan secara elektronik yang digunakan untuk mengelola data/informasi mengenai riwayat kinerja dan data kualifikasi penyedia barang/jasa yang dikembangkan oleh LKPP,” kata Renward didampingi salah seorang rekan kerjanya kepada wartawan, Kamis (7/4), di ruang kerjanya.
Renward menambahkan, proses tender pengadaan jasa cleaning service merupakan proses tender cepat dilakukan. Sebelumnya, pihaknya menerima dokumen dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) RSUD Doloksanggul dengan syarat-syarat dokumen yang harus dipenuhi perusahaan. Misalnya, memiliki izin usaha yakni (NIB) dengan klasifikasi, yakni izin usaha dan pengalaman, KBLI 2020, N8121, N81210 dan aktifitas kebersihan umum bangunan.
“Selain itu, pengalaman yakni memiliki pengalaman pekerjaan sejenis minimal satu kali dengan nilai kontrak Rp1.366.629.300,00 pada salah satu pengalaman pekerjaan antara durasi tahun 2019-2021,” sambung Renward.
Setelah diterima, pihaknya kemudian mengumumkan di LPSE. “Setelah diumumkan, beberapa perusahaan memasuki penawarannya. Dari perusahaan-perusahaan yang masuk melakukan penawaran itu sudah terverifikasi di sistem SIKAP. Artinya SiKAP membantu proses identifikasi data penyedia, sehingga pemilihan penyedia dapat dilakukan dengan cepat,” jelas Renward.
Kemudian, dari penawaran hanya empat perusahaan yang memasuki penawarannya dari sembilan perusahaan yang masuk. Antara lain, PT Graha Gresik dengan harga penawaran senilai Rp1.230.009.698,09, PT Yuwana Eka Sejati Sentosa dengan penawaran Rp1.255.143.837,35, PT Baktri Karya Sarana penawaran Rp1.263.914.505,00 dan PT Griya Resik Mandiri dengan penawaran Rp1.360.551.178,50.
Dari penawaran itu, hasil evaluasi ditandai bahwa PT Graha Gresik sebagai pemenang. Pihaknya menutup proses dan menyerahkan proses selanjutnya kepada PPK untuk mengundang pemenang untuk berkontrak.
Disinggung tentang keabsahan dokumen, Reward menjelaskan, pihaknya tidak melakukan pemeriksaan dokumen karena proses tender pengadaan jasa cleaning service adalah proses tender cepat.
“Kami saja enggak tahu siapa nama direktur perusahaan. Karena sudah tersistem itu, SIKAP langsung memverifikasi. Jadi, sekaitan dokumen langsung PPK-nya meminta dan itu bentuk undangan yang dilakukan dan dikirm ke email perusahaan masing-masing setelah diketahui siapa pemenangnya,” terangnya.
“Nanti pemenang pertama diundang yang paling terendah dan dibuat jadwal kapan bisa hadir. Jika pemenang pertama tidak bisa hadir, berarti gagal. Dikirim lagi undangan ke perusahaan penawaran kedua, jika kedua tidak datang masuk lagi undangan dan seterusnya. Kalaupun keempat perusahaan yang mengikuti proses tender cepat ini, tidak bisa hadir dari undangan PPK berarti gagal proses tendernya,” jelasnya menambahkan.
Disinggung ada peryataan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) RSUD Doloksanggul Robert Silaban sekaitan pengalaman kerja PT Graha Gresik bahwa masalah keabsahaannya, Rewarnd menjelaskan, pihak PPK yang lebih jelas mengetahui sejauh mana pengalaman perusahaan tersebut.
“Mereka yang tahu itu, karena mereka yang mengundang dan mereka yang memeriksa, bukan kami. Kami hanya mengumumkan dengan proses tender cepat,” katanya.
Sebelumnya, anggaran untuk jasa cleaning service di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doloksnggul cukup besar. Sebab, anggaran yang dikeluarkan sejak tahun 2016 sampai tahun 2022 cukup fantastis dengan menghabiskan dana hingga mencapai Rp1,4 miliar. (wol/ds/d2)
editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post