PANYABUNGAN, Waspada.co.id – Ketua DPRD Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Erwin Efendi Lubis, meminta PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) menghentikan aktivitas pengeborannya sebelum investigasi dari laboratorium forensik (Labfor) selesai dilakukan.
“Sementara ini, pengeboran kiranya dihentikan dulu sebelum investigasi yang dilakukan labfor selesai. Ini suatu hal menunjukkan perusahaan menghargai masyarakat,” pintanya, pasca terjadinya well kick di Pad T yang mengeluarkan semburan lumpur beserta keluarnya gas H2S, Minggu (24/4).
Erwin berharap, perusahaan dapat mengkaji segala hal dalam menjalankan operasionalnya sebelum melakukan target. Evaluasi harus benar dilaksanakan agar terhindar dari insiden yang menyebabkan korban.
Ketua DPC Partai Gerindra Madina ini pun mengingatkan seluruh lapisan masyarakat agar tidak berspekulasi. Ia mengimbau agar tetap tenang dan tidak melakukan hal-hal yang tidak semestinya. “Jangan ada yang mendahului keputusan Labfor yang turun langsung hari ini ke Madina, kita tunggu apa hasilnya,” ucapnya.
Jika dilihat secara sederhana, sebutnya, semburan lumpur di well pad T diperkirakan karena ada tekanan dari dalam yang mau keluar dan tidak bisa ditampung pipa yang akhirnya menimbulkan semburan.
Perusahaan pun ditekankan untuk sesegera mungkin melakukan investigasi atas semua dampak yang terjadi hari ini, termasuk kerugian yang ditimbulkan. Khususnya air yang dialiri dan dampak limbah yang dikeluarkan dari pengeboran tersebut.
“Selaku ketua DPRD Madina saya berterimakasih kepada Kapolda dan Kapolres yang telah bergerak cepat melakukan antisipasi, baik kepada korban maupun terhadap dampak yang ditimbulkan. Dan kepada semua pihak saya minta harus objektif untuk mengkaji penyelesaiannya,” ujar Erwin. (wol/wang/d2)
editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post