MEDAN, Waspada.co.id – Ketua Komisi II DPRD Medan, Sudari ST, mengaku sampai dengan saat ini angka stunting di Kota Medan masih tinggi, mencapai 400 anak (jiwa). Tingginya angka tersebut menjadi tanda tanya besar, apakah program penanganan stunting yang dilakukan Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pengendalin Penduduk dan Keluarga Berencana berjalan efektif.
“Sejauh ini kita menilai penanganan stunting belum maksimal. Oleh sebab itu, secepatnya akan segera kita agendakan kembali rapat dengar pendapat (RDP) dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait,” tegasnya, Senin (9/5).
Politisi PAN ini menambahkan, dari 400 jiwa yang mengalami stunting tersebut, tersebar di 19 lokus (lokasi). Dan rata-rata didominasi warga Medan Utara, persisnya Kelurahan Sicanang Kecamatan Medan Belawan.
“Kita minta Pemko Medan dalam hal ini Dinas P2KB untuk memberi arahan dan penyuluhan kepada masyarakat yang akan menikah (pra-nikah). Selanjutnya Dinkes dan Dinas Ketapang memperhatikan asupan gizi kepada ibu dan calon bayi hingga melahirkan nanti,” serunya.
Tidak hanya sejumlah OPD itu, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (Perkimtaru) Kota Medan harus terlibat dalam membenahi lingkungan kumuh. Sebab, kondisi sanitasi yang buruk juga menjadi penyebab utama stunting.
“Stunting ini merupakan perhatian pemerintah pusat. Hal ini harus benar-benar diperhatikan pemerintah kota, kita tidak ingin masih ada anak-anak yang kurang mendapatkan asupan gizi,” ketusnya.
Ketua Fraksi PAN ini melanjutkan, dirinya mendapat kabar bahwa penggunaan anggaran terhadap stunting juga belum tersalurkan dengan baik. Oleh sebab itu, pada RDP yang akan dijadwalkan, pihaknya akan mempertanyakan program Triwulan I Dinkes Medan dalam hal penanganan stunting.
“Kita juga ada menemukan salah seorang ibu dengan anaknya berusia 3 tahun. Di mana berat anaknya saat ini masih 7 kg, seharusnya 11 kg kalau sehat. RDP nanti, akan kita pertanyakan penyaluran bantuan terhadap masyarakat dalam menangani stunting ini,” pungkasnya.(wol/mrz/d1)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post