JAKARTA, Waspada.co.id – Film KKN di Desa Penari diadaptasi dari salah satu cerita horor yang viral pada 2019 melalui Twitter.
Menurut sang penulis, cerita ini diangkat dari kisah nyata tentang lima orang mahasiswa yang tengah melakukan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sebuah desa terpencil yang disebut Desa Penari.
Film KKN di Desa Penari telah dirilis pada 30 April 2022 lalu. Hasilnya pun bisa dibilang sangat membahagiakan. Di hari ke-4 saja, film horor ini telah ditonton 1 juta orang.
Agaknya, film besutan sutradara Awi Suryadi ini sengaja dipublish saat liburan lebaran Hari Raya Idul Fitri. Tak ayal, penonton membludak termasuk Arie Kriting dan Kevin Julio.
Usai menonton film KKN di Desa Penari, keduanya diwawancarai dan memiliki kesamaan pendapat jika film ini cukup bagus.
“Serem banget, Bos!” ujar Arie Kriting dikutip dari Instagram @kkn movie. Ia pun menambahkan jika sebetulnya dia kurang mengikuti alur cerita KKN di Desa Penari yang viral di Twitter.
Namun, dari kacamata insan yang kurang mengikuti alur cerita yang viral, ia bisa menyimpulkan jika film KKN di Desa Penari benar-benar menyeramkan.
Senada dengan Arie Kriting, Kevin Julio juga mengomentari hal serupa jika film KKN di Desa Penari adalah film yang menyeramkan.
Dilansir dari Instagram @kkn movie selaku akun resmi film KKN di Desa Penari, film ini merupakan kisah yang viral di Twitter beberapa tahun silam.
Kisahnya dibagikan oleh akun anonim yang bernama Simpelman. Akun tersebut bercerita bahwa ada sekelompok mahasiswa yang hendak KKN, tapi ditolak oleh kepala desa.
Konon, kisah di dalamnya adalah berdasarkan kisah nyata. Saat sekelompok anak muda itu diizinkan KKN di sebuah desa
Yang berada di tengah hutan dan jauh dari kota itu, mereka harus mematuhi aturan-aturan yang ada.
Sayangnya, tak semua dari mereka menaati aturan. Mereka melanggar petuah hingga akhirnya diteror oleh makhluk gaib.
Lantas, bagaimana tanggapan para reviewer film akan KKN di Desa Penari? Pendapat para reviewer bermacam-macam.
Ada yang memuji dan ada pula yang mengkritik sebab batasan antara karakter dan sosok gaib di film ini sangatlah dekat sehingga membuat luntur unsur horor sebuah film.
Terlepas dari penilaian para reviewer film, KKN di Desa Penari layak ditonton. Mengingat para pemainnya tak kalah bagus dalam akting seperti Tissa Biani, Adinda Thomas, Fajar Nugraha, dan Calvin Jeremy.
Sinopsis Film KKN di Desa Penari

Film KKN di Desa Penari mengisahkan kejadian mistis di luar logika yang menimpa enam mahasiswa di desa terpencil kawasan Jawa Timur pada 2009.
Enam mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi melaksanakan KKN di sebuah desa terpencil. Mereka ialah, Nur (Tissa Biani), Widya (Adinda Thomas), Ayu (Aghniny Haque), Bima (Achmad Megantara), Anton (Calvin Jeremy), dan Wahyu (Fajar Nugraha).
Setelah melalui perjalanan panjang dan melelahkan, mereka tiba di desa yang dituju. Mereka disambut kepala desa bernama Pak Prabu (Kiki Narendra). Mereka juga diperingatkan untuk tidak melewati batas gapura terlarang.
Setelah mendapatkan tempat tinggal, keenam mahasiswa tersebut mulai mengerjakan tugas mereka.
Selama itu pula Nur dan teman-temannya mematuhi larangan Pak Prabu untuk menjauhi tempat terlarang.
Hari-hari yang awalnya berjalan lancar berubah mencekam setelah Nur dan Widya diganggu penari cantik. Gangguan mistis juga dirasakan anggota lain.
Bima mulai berubah sikap dan membuat program KKN mereka berantakan. Tampaknya penghuni gaib desa tersebut tidak menyukai kehadiran mereka.
Hingga suatu hari, Nur akhirnya menemukan fakta bahwa salah satu dari mereka melanggar aturan yang paling fatal di desa tersebut. Hal itu membuat sosok penari misterius marah.
Lama-kelamaan, teror makhluk itu semakin parah. Mereka lalu meminta bantuan Mbah Buyut (Diding Boneng), dukun setempat.
Namun, usaha mereka terlambat. Mereka terancam tidak bisa pulang dengan selamat dari desa yang dikenal dengan sebutan desa penari itu.(suara/wol/w1n)
Discussion about this post