Waspada.co.id – Jumlah kasus Hepatitis misterius pada anak di Indonesia memang tercatat sudah ada 15 kasus. Kasus hepatitis misterius ini pun terus menjadi pantauan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun langsung mengeluarkan surat edaran agar Rumah Sakit dan dinas kesehatan monitoring terhadap penyakit ini, setelah di Singapura ditemukan kasus pertama. Menurutnya, di Indonesia sudah ada 15 kasus dan paling besar di Inggris sebanyak 115 kasus.
Setelah MNC Portal mengonfirmasi, jumlah 15 kasus yang ada merupakan hasil laporan diterima Kemenkes dari berbagai daerah, termasuk Jakarta. Informasi yang didapat bahwa dari 15 kasus yang ada, 4 kasus sudah masuk kriteria pending klarifikasi.
“Sementara sisanya ada 11 kasus, masih dalam pemeriksaan lab untuk memastikan jenis hepatitisnya,” jelas Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid kepada MNC Portal, Senin (9/5/2022).
Lebih lanjut, Nadia menerangkan rentang usia dalam 15 kasus Hepatitis akut misterius pada anak di Indonesia yaitu 1-17 Tahun. Dari kasus yang ada, berasal dari berbagai daerah, antara lain DKI Jakarta, Sumatera Barat, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Nadia menambahkan, jika dari 15 kasus yang dilaporkan, 10 kasus masih dalam perawatan di Rumah Sakit. “Rentang usia 1-17 tahun dari beberapa Provinsi: DKI jakarta, Sumbar, Jabar, dan Jatim. 10 kasus masih dalam perawatan,” sambungnya.
Sebelumnya, Kemenkes mengatakan adanya temuan baru 3-4 kasus yang diduga Hepatitis akut misterius. Namun hingga saat ini, belum diketahui penyebabnya. Kasus tersebut dilaporkan dari daerah, setelah penetapan kewaspadaan oleh pemerintah, terkait Hepatitis Akut Misterius di dunia.
Kemenkes melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 Tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) per tanggal 27 April 2022.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menyebut, mereka yang memiliki sindrom kuning akan dilaporkan sebagai daerah dengan kewaspadaan. (okezone.com)
Discussion about this post