Waspada.co.id – Shanaz Salsabila Al Zamru, merupakan sosok wanita asal Tarutung, Tapanuli Utara yang saat ini tengah menjabat sebagai Runner Up 1 Duta Generasi Berencana (GenRe) Provinsi Sumatera Utara 2022.
Kepercayaan yang ia dapatkan ini, lantas tak membuatnya berpuas diri. Selain berparas cantik dan juga punya banyak prestasi, Shanaz pun kembali melebarkan sayapnya dengan membuka bisnis di bidang kuliner dan seni.
Perempuan yang berusia 19 tahun ini merupakan pemilik dari Zaar’s Chocoladee (Crunchy Chocolate Jar) dan pemilik usaha Ana Henna. Kedua usaha yang ia tekuni ini, berawal dari sekedar coba-coba.
Untuk Zaar’s Chocoladee sendiri, bahkan mulai dirintis di tengah pandemi Covid-19. Saat ini, Zaar’s Chocoladee milik Shanaz ini telah berhasil dipasarkan di berbagai kota di Indonesia.
Sementara itu, untuk usaha Ana Henna-nya juga tidak kalah sukses dengan bisnis kulinernya. Uniknya, kemampuan Shanaz untuk melukis indah tangan pelanggannya ia dapatkan sendiri alias otodidak. Shanaz tidak mengikuti kursus tertentu untuk mendapatkan kemampuan tersebut.
“Untuk usaha Henna dimulai di tahun 2019, tadinya Shanaz senang ngelukis aja. Nah pada suatu hari sepupu Shanaz nikah ni, jadi cobaklah Shanaz gambarin, dan ternyata hasilnya cakep, jadi otodidak gitu. Di Taput itu, si tukang Henna ini belum ada,” terangnya.
“Jadi Shanaz ngga ada ikut kursus gitu, ya udah deh belajar di You Tube aja, supanya makin bisa menguasai. Dan akhirnya Shanaz sering dipanggil sama kawan-kawan, dan dari situ job untuk Henna ini makin banyak. Jadi 1,5 tahun Shanaz meng-henna di Tarutung,” katanya lagi.
Kemampuan Shanaz melihat peluang bisnis ini patut ditiru. Bisnis yang dijalani saat ini tidak terlepas dari tekad kuatnya untuk menjadi perempuan mandiri dan tidak bergantung kepada orang tua.
Menurutnya, usia saat ini sudah cukup matang untuk bisa meringankan beban orang tua dengan mencari pendapatan sendiri.
“Saat tamat SMA, saya merasa udah dewasa, ayok jangan pakai lagi uang orang tua, walaupun untuk jajan, walaupun Rp5.000 untuk keperluan saya pribadi. Saya mengubah mind set seperti itu, dan akhirnya mencari cara biar Shanaz busa cari pendapatan sendiri,” tegasnya.
Menjalankan beberapa pekerjaan sekaligus tentunya banyak menyita waktu dan tenaga, tapi di tengah kesibukannya saat ini, Shanaz tetap bisa membagi waktunya, antara pendidikan dan karier.
“Perasaan Shanaz seneng banget tentunya. Dibilang capek pasti ada capeknya, tapi namanya kita udah nge-start artinya kita harus tanggung jawab, mau nggak mau Shanaz memang harus jalanin ini semua, tentunya dengan kesanggupan Shanaz,” terangnya.
Ia juga menegaskan di balik kesuksesannya saat ini, tidak terlepas dari perjuangan dan kerja keras yang telahdi tabur sejak masa remajanya. Ke depannya Shanaz juga akan berencana untuk mengikuti kembali mengikuti program Duta Generaai Berencana Provinsi Sumatera Utara periode selanjutnya.
“Saya akan terus mau mengasah potensi yang ada dalam diri, dan mencapai posisi yang diinginkan,” tutupnya. (wol/rel/ari/d2)
Discussion about this post