MEDAN, Waspada.co.id – Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Sumut, Meliane Armelia Desky, menargetkan enam kursi untuk perempuan dari Partai Golkar yang duduk di legislatif di DPRD Sumut pada 2024 nantinya.
Target ini disampaikan saat diwawancara wartawan usai pembukaan acara Orientasi dan Pembekalan PD KPPG Sumut di Sekretariat Partai Golkar, Jalan KH Wahid Hasyim Medan, Rabu (27/7). Turut hadir Ketua DPD Partai Golkar Sumut Musa Rajekshah, Sekretaris PD KPPG Dewi Santi Sinambela, Bendahara Siti Yulia N Siregar, dan lainnya.
“Kalau sekarang ada tiga kursi yang diduduki perempuan, mungkin nanti bisa lima atau enam. Iya dong. Boleh bermimpi. Nggak muluk-muluk kan?” ucap Millie, sapaan akrab Meliane kepada wartawan.
Dalam orientasi yang digelar KPPG ini, Millie melanjutkan pihaknya mengundang beberapa politisi perempuan dari Partai Golkar agar mereka sharing dan berbagi ilmu dengan kader-kader KPPG Sumut.
“Sharing itu terkait hal-hal yang harus ibu-ibu ini siapkan untuk mereka yang mau maju ke kursi DPR. Jadi mereka tahu mempersiapkannya. Apalagi KPPG ini tempatnya untuk mencetak perempuan-perempuan yang duduk di legislatif,” katanya.
Untuk konsolidasi ke daerah-daerah, saat ini pihaknya dan pengurus telah jadwalkan konsolidasi ke daerah-daerah, terutama untuk yang terdekat y,akni Deliserdang, Serdang Bedagai, Langkat, Binjai serta Tebingtinggi.
“Itu jadwal pertama kita untuk konsolidasi ke daerah-daerah. Karena kita sudah dibekali mobil dan harus lasak,” ucapnya berharap perempuan yang duduk di legislatif dikasih kesempatan dan partai mendukung.
“Bagaimana mereka bisa berperang kalau nggak dibekali peluru dan lainnya?! Jadi on the way 2023 dan itu bakalan dimulai. Kita yakin KPPG akan memberikan pembekalan-pembekalan itu,” ucapnya.
Ketua DPD Partai Golkar Sumut, Musa Rajekshah, juga mengatakan bahwa orientasi ini penting. Apalagi ada kewajiban Golkar untuk memenuhi target 30 persen keterwakilan perempuan di partai.
“Begitu juga pada saat pencalegan. KPPG wadah tempat perempuan-perempuan berkumpul selain ada juga yang lainnya. Jadi kita berharap orientasi pembekalan ini bisa dipahami seluruh pengurus,” sebut pria akrab disapa Ijeck juga mendukung kader perempuan Golkar menjadi kepala daerah.
“Tetap kita lihat siapapun nantinya yang kita dukung untuk kepala daerah dan tetap melihat hasil survei. Kita melihat juga potensinya gimana. Sambutan masyarakat dukungannya bagaimana dan tidak semata-mata juga untuk memilih seseorang karena ketepatan atau apa. Prosedurnya ada. Tinggal kita lihat di daerah itu dia seperti apa,” pungkasnya. (wol/rls/ega/d2)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post