MEDAN, Waspada.co.id – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sekitar perbukitan Danau Toba seluas 506 hektare (Ha) yang tersebar di 15 titik lokasi.
Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencatat kebakaran itu meliputi Kabupaten Samosir, yakni Turpuk Sihotang, Taman PPK Hutan Pinus, Sorsor Dolok Harian, Sipitu Dai, Simullop Huta Ginjang.
Kemudian, Simpang Gonting, Simarsasar, samping SMK Negeri 1 Harian, Pertungkoan Salaon Dolok, Menara Pandang Tele, Garoga Simanindo, Buntu Mauli Sitio 2, Tele, Jungak dan Arsam Sekolah Sianjur.
Kepala Dinas Hutan (Kadishut) Provinsi Sumut, Herianto, menyebutkan, berdasarkan data satelit yang ada, titik hot spot di Kabupaten Samosir sampai dengan 8 Agustus berjumlah 50 titik hot spot, dengan luas terbakar sekitar 506 Ha.
Ia mengatakan, kebakaran tersebut terjadi sejak Jumat malam pada tanggal 5 Agustus 2022. Kebakaran terjadi karena ada faktor sengaja dilakukan oknum masyarakat melakukan pembakaran.
“Secara sengaja, seperti membakar untuk membuka lahan pertanian dan membakar sampah merambat ke kawasan hutan di perbukitan Danau Toba,” kata Herianto saat dikonfirmasi, Rabu (10/8).
Herianto menjelaskan, segala upaya seperti sosialisasi dan pencegahan hingga membentuk Masyarakat Peduli Api (MPA) sudah dilakukan. Namun, ada oknum masyarakat melakukan pembakaran di kawasan perbukitan Danau Toba dilakukan dengan sengaja.
Pihaknya tetap melakukan perawatan alam Danau Toba dan akan kembali melakukan penghijauan di seluruh lokasi kebakaran tersebut. “Penghijauan sudah tetap menjadi agenda utama kami,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Herianto, Pemprov Sumut juga sudah membentuk Tim Terpadu Penanggulangan Kebakaran Hutan dipimpin atau diketua tim Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Haris Lubis. “Kita sudah bentuk tim Terpadu Penanggulangan Kebakaran Hutan,” pungkasnya. (wol/man/d2)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post