MEDAN, Waspada.co.id – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) rencana dijadwalkan akan mengecek lokasi pembangunan jalur alternatif Medan-Berastagi di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura). Demikian disampaikan Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Provinsi Sumatera Utara, Herianto, saat dikonfirmasi, Selasa (9/8).
Ia mengatakan, setelah mengantongi izin, pembangunan jalan tersebut akan langsung dikerjakan oleh Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi (BMBK) Sumut. “Proses itu, sudah sama pak Dirjen (Kehutanan). Dalam pekan ini, akan turun tim,” kata Herianto.
Dijelasaknnya, Dishut Sumut dan Dinas BMBK Sumut sudah memenuhi segala persyaratan untuk pembangunan jalan alternatif menggunakan kawasan hutan. Sedangkan, Menteri LHK, Siti Nurbaya sudah memberikan lampu hijau untuk pengguna lahan tersebut.
Ia juga menyamapaikan, untuk meminta izin tersebut, Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi secara langsung menemui Menteri Kehutanan Siti Nurbaya di Kantor Kementerian LHK di Jakarta, Senin (1/8) lalu.
“Pak Gubernur tidak mau salah dalam perizinan. Apalagi ini kawasan hutan, yang perlu kita butuhkan. Bu menteri sudah setuju, sudah dipenuhi persyaratan. Kalau tidak dipenuhi, tidak mungkin disetujui prinsipnya. Pak gubernur datang ke sana (Kementerian LHK) dengan perlengkapan persyaratan sudah kita siapkan,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Herianto, bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut menargetkan izin akan diterima pada Bulan September 2022 ini. Selanjutnya, pembangunan jalan akan segera dikerjakan.
“Insya Allah, target saya bulan September 2022 perizinan sudah bisa jalan. Doakan lah, kami butuh doa. Supaya izin ini cepat dan seluruh pelaksanaan jalan itu bisa berjalan cepat,” ujarnya.
Labih lanjut, Ia menambahkan, dalam pembangunan jalan alternatif tersebut, Dinas Kehutanan hanya membantu Dinas BMBK Sumut untuk melengkapi seluruh persyaratan yang disampaikan ke Kementerian LHK.
“Pak gubernur tidak mau salah dalam perizinan. Apalagi ini kawasan hutan, yang perlu kita butuhkan. Sebenarnya, tanggung jawab dari Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi (BMBK) Sumut. Karena ada kawasan hutan, jadi kita ikut,” pungkasnya. (wol/man/d1)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post