MEDAN, Waspada.co.id – Program penanangan banjir dan pembangunan kawasan menjadi titik berat bagi Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Wakil Wali Kota Aulia Rachman.
Sebab, persoalan penanganan banjir di Kota Medan merupakan peristiwa turun-menurun yang belum bisa ditangani secara efektif, baik itu banjir kiriman akibat curah hujan ataupun banjir rob.
“Kita memang tahu Medan ini dikelilingi oleh banyak sungai, yang alirannya langsung ke Belawan. Jadi, terjadinya peristiwa banjir kiriman itu ada di selatan ataupun utara, tidak terlepas dari peristiwa lain,” Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara (Sumut) Irham Buana Nasution saat dikonfirmasi Waspada Online, Selasa (23/8).
Salah satunya, kata Irham, kurang penjagaan terhadap kawasan hutan di hulu. Kemudian, pembangunan kawasan industri yang tidak memperhatikan pengendalian banjir, tidak memperdulikan lagi pemukiman penduduk.
“Rata-rata pabrik itu selamat, tapi penduduk itu korbannya. Jadi itu pembiaran juga berpuluh-puluh tahun yang lalu, menurut kami juga ini tidak bisa dikerjakan oleh Pemko Medan dan Pemprov Sumut,” ujarnya.
Sehingga, lanjut Politisi Golkar ini, perlu kolaborasi dengan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR untuk turun langsung agar banjir di Kota Medan bisa teratasi. “Kalau tidak, siapapun itu wali kotanya akan sama saja nasibnya, tidak akan bisa mengendalikan banjir,” ungkapnya.
Dalam penanganan banjir di masa Wali Kota Medan Bobby Nasution sudah ada terlihat langkah-langkah penanganan yang konkret.
“Sebetulnya sudah ada langkah-langkah lebih maju, langkah konkret yang dilakukan oleh Bobby kemarin bersama Pak Jokowi meninjau langsung ke pusat-pusat banjir yang ada. Bahkan, perintah langsung presiden melalui Menteri PUPR itu agar segera membangun benteng-benteng di sekitar Belawan,” pungkasnya. (wol/man/d2)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post