MEDAN, Waspada.co.id – Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajekshah mengingatkan agar menjauhi money politics (politik uang) pada Pemilu 2024 nantinya. Hal ini dikatakannya agar mendapatkan pemimpin yang amanah di dunia dan akhirat.
Demikian disampaikannya saat menjadi pemateri dalam Talkshow bertema “Menatap Masa Depan Sumut Menjelang Pemilihan Umum 2024” yang digelar Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumut di Auditorium USU, Minggu (18/9).
Selain Musa Rajekshah, pemateri lain adalah Dekan FISIP USU Hatta Ridho, Ketua Bidang Politik MW Kahmi Sumut Sugiat Santoso, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut Herdensi, Irwansyah Nasution (praktisi hukum) dan Ketua Bawaslu Serdang Bedagai Agusli Matondang.
Dikatakan Wagub, bahwa pada dasarnya semua pemimpin mau berbuat yang terbaik. Hanya saja terkadang cost politik di Indonesia itu terlalu tinggi. Sehingga tidak banyak pemimpin yang ketika sudah menjabat, pasti menginginkan cost politik yang telah dikeluarkannya itu kembali.
“Kalau bicara money politics, pada dasarnya setiap negara pasti ada. Cuma tidak seperti di kita. Di sini cost politik kita terlalu tinggi. Jadi sama-sama kita perbaiki agar kita bisa mendapat pemimpin yang amanah,” ujar pria yang akrab disapa Ijeck tersebut.
Berdasarkan hasil survei 1.200 responden beberapa waktu lalu, Dekan FISIP USU Hatta Ridho mengatakan masyarakat menginginkan pemimpin yang bisa mengatasi ekonomi Sumut. Dalam arti, pemimpin Sumut nanti bisa mengatasi kemiskinan.
“Angka kemiskinan kita masih cukup tinggi. IPM kita masih 71,7%, sedikit di bawah rata-rata nasional. Masyarakat juga menginginkan pemimpin yang bisa mengatasi infrastruktur jalan Sumut yang rusak. Selanjutnya, pemimpin bisa menghapuskan outsourcing dan masyarakat menginginkan harga kebutuhan pokok tidak mahal,” ujarnya.
Empat hal itulah, kata Hatta, yang menjadi PR pemimpin ke depan. Disebutkan bahwa dalam pemilu, masalah politik uang di Indonesia juga sangat tinggi. Hal serupa diutarakan Sugiat Santoso yang mengatakan banyak alumni HMI kalah Pileg karena tidak punya uang.
Begitu juga diungkapkan pemateri lainnya yang sama-sama menginginkan money politics dijauhkan masyarakat dalam Pemilu. (wol/aa/d2)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post