MEDAN, Waspada.co.id – Yayasan dan Lembaga Konsumen Indonesia melalui Staf Bidang Hukum dan Pengaduan YLKI, Rio mengimbau kepada seluruh jasa keuangan terutama Bank Rakyat Indonesia (BRI) lebih mengutamakan double safety yang perlu ditingkatkan lagi.
“Mengingat kasus retas saldo oleh penelpon gelap sudah sering terjadi, sehingga jasa keuangan harus benar-benar lebih memperhatikan sistem keamanannya,” tuturnya, Rabu (21/9).
Pasalnya, tidak semua masyarakat, paham dan masih butuh literasi tentang keuangan, terkhusus terhadap sistem keamanan pada tabungan mereka.
“Ya, seperti contoh kasus yang terjadi di Sumut ini, besar kemungkinan nasabah (korban) pada saat itu memang benar-benar percaya tanpa mengecek terlebih dahulu, sumber penelpon apakah dari pihak BRI resmi atau tidak, nah ini yang harus dilakukan edukasi kepada para nasaban juga oleh BRI, tentang literasi keuangan,” ungkapnya.
Selain perbankan, di sini pemerintah juga harus turut andil, seperti Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan untuk sama-sama bekerjasama dalam peningkatan sistem keamanan pada tabungan-tabungan masyarakat yang mempercayakan kepada jasa-jasa keuangan.
“Sehingga kasus ini tidak terjadi lagi dan tidak memakan korban yang memberikan kerugian terbesar bagi mereka, harus ada sinergi semua pihak,” tandasnya. (wol/eko/d2)
Discussion about this post