MEDAN, Waspada.co.id – Pemerintah Kota Medan memaksa pedagang buku di Lapangan Merdeka untuk berjualan di rumah karena adanya pengerjaan proyek revitalisasi.
Mendapat adanya paksaan itu, membuat puluhan pedagang buku melakukan unjuk rasa dengan membakar ban dan kayu di pinggir Jalan Stasiun Kereta Api.
“Kami menolak untuk berjualan buku di rumah oleh Pemko Medan,” kata salah seorang pedagang buku bermarga Lubis.
Menurutnya, Pemko Medan belum memberikan solusi terhadap para pedagang buku karena tempat usaha tengah dilakukan revitalisasi yang dilakukan pihak pengembang.
“Memang tempat yang baru untuk kami berdagang buka sudah disediakan. Tetapi tempat itu belum layak yang diberikan Pemko Medan,” tuturnya.
Lubis menegaskan, puluhan pedagang buku tetap bertahan sembari menunggu tempat usaha yang baru dapat ditempati dengan layak. “Kami tidak mau direlokasi sebelum tempat yang baru selesai dikerjakan,” tegasnya.
Pantauan Waspada Online di lapangan, aksi unjuk rasa yang dilakukan puluhan pedagang buku itu pun dibubarkan personel Satpol PP dan aparat kepolisian.
“Padamkan api itu. Sudah mengganggu pengguna jalan,” ujar Waka Polrestabes Medan, AKBP Yudhi.(wol/lvz/d1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post