MEDAN, Waspada.co.id – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumatera Utara (Sumut) melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dengan membakar ban di depan Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Rabu (7/9).
Aksi itu sebagai bentuk kekecewaan mahasiswa dengan kebijakan pemerintah dan kesal dengan sikap anggota DPRD Sumut yang tidak menyambut aspirasi mereka.
“Ini adalah jeritan dan tangisan yang dirasakan rakyat, kita harus tegaskan apabila wakil rakyat tidak mau menjemput aspirasi kita kemari, kami akan menyampaikan secara langsung,” kata koordinator aksi, Julianda Arisha, dari mobil komando.
Ketua Badko HMI Sumut, Abdul Rahman, dalam orasinya menyampaikan secara tegas menolak kenaikan harga BBM dan mendesak pemerintah segera mencabut keputusan itu, karena dianggap sangat menyengsarakan rakyat. “Kita minta kepada anggota dewan di Sumut untuk menyampaikan penolakannya atas naiknya harga BBM,” kata Rahman.
Massa HMI juga meminta DPRD membuat undang-undang perlindungan data pribadi, sebab sebanyak satu juta lebih data pribadi masyarakat Indonesia hilang. “Ada satu juta data masyarakat Indonesia hilang, raib entah kemana, kita duga ini diperdagangkan di situs ilegal,” kata Rahman.
Aksi tersebut akhirnya diterima oleh Wakil Ketua DPRD Sumut Harun Mustafa, Ketua Fraksi Nasdem dr Tuahman Purba dan Thomas Dachi dari Fraksi Gerindra. Para wakil rakyat tersebut akan menyampaikan aspirasi HMI kepada pimpinan DPRD dan pemerintah pusat.
Mereka juga berjanji akan terus berkoordinasi dengan pengurus HMI dalam menyikapi persoalan kenaikan harga BBM. “Naiknya harga BBM ini akan berdampak pada harga Sembako dan lainnya, tapi percayalah, kami akan membawa ini, kami akan membangun komunikasi yang intens kepada HHI,” kata Tuahman. (wol/man/gie/d2)
editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post