PANYABUNGAN, Waspada.co.id – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mandailing Natal (Madina) melakukan unjuk rasa penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di gedung dewan.
Mereka berorasi sampai ke ruang paripurna dengan dijaga ketat pihak kepolisian. Aksi mereka tak anarkis berjalan damai meski puluhan massa mengikuti komando orator aksi.
Di hadapan dewan, Ketua Umum HMI Madina, Mhd Riswan mengatakan, jika BBM naik tentu otomatis semua bahan kebutuhan juga akan naik.
“Pengeluaran masyarakat tidak sebanding dengan yang didapatkan. Kami mahasiswa-mahasiswa di Madina, umumnya orangtua kami petani. Dan ini bukan suara kami tapi suara masyarakat, kami hanya bawa aspirasi,” katanya, Jumat (9/9).
Demo ini mendapat sambutan dari perwakilan rakyat di gedung itu. Ketua DPRD Madina, Erwin Efendi Lubis, pun berjanji akan menyampaikan aspirasi para mahasiswa ini ke pemerintah pusat.
Adapun tuntutan mereka yakni:
1. Menolak kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga BBM bersubsidi karena akan mengorbankan kondisi ekonomi rakyat terutama masyarakat kelas menengah ke bawah dan pelaku usaha mikro yang belum sepenuhnya pulih dari pandemi.
2. Meminta pemerintah untuk mencabut kebijakan tarif dasar listrik.
3. Mendesak pemerintah untuk memberantas mafia di sektor migas.
4. Menunda proyek strategis nasional yang tidak langsung bagi rakyat dan alihkan anggarannya untuk subsidi BBM.
5. Transparansi data anggaran subsidi.
6. Peran pemerintah daerah terhadap dampak kenaikan BBM dalam upaya ketahanan pangan, pendidikan, kesehatan dan ekonomi. (wol/wang/d1)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post