PANYABUNGAN, Waspada.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi berharap ada evaluasi stunting di Kabupaten Madina. Karena luas daerah dan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki tidak sebanding dengan pendapatan dan juga permasalahan sosial yang terjadi.
Edy mengatakan Kabupaten Madina sangat subur dan air sungai mengalir dengan jernihnya di setiap desa. Namun terdapat beberapa kekurangan, di antaranya stunting yang sangat tinggi dan juga pendapatan daerah yang sedikit.
“Ada yang salah kalau kita lihat ini, tanah yang subur wilayah yang luas, tapi stunting tertinggi di sini. Kita harus segera menemukan solusi,” ucap Edy dalam pertemuan dengan camat, lurah, kepala desa, dan mahasiswa se-Kabupaten Madina di Panyabungan, Kamis (13/10).
Gubernur mengajak semua pihak bergandengan tangan dalam mengentaskan permasalahan ini, terutama para kepala dinas di Madina sebagai pihak yang mengelola anggaran. Dari data Kementerian Keuangan pada penilaian Dana Insentif Daerah (DID) Kabupaten Madina, tidak satupun kategori penilaian kinerja sesuai target dan mendapatkan bonus dari pemerintah.
Mengenai ketahanan pangan, Edy juga mengajak Kabupaten Madina dapat mandiri memenuhi kebutuhan pangan. Meskipun saat ini Madina terus naik dalam ketersediaan komoditas bahan pangan, ada beberapa yang tidak berhasil ditingkatkan. Di antaranya, cabai rawit -90%, bawang merah -98%, bawang putih -99%, dan susu defisit 100%.
“Kita ketahui bahwa faktor stunting ini, kita akan fokus sarana prasarana dan edukasi pada masyarakat untuk menjaga kebersihan mengenai sanitasi bagi masyarakat,” kata Bupati Madina, M Jafar Sukhairi Nasution, mengakui pihaknya tengah mencari solusi permasalahan stunting.
Menurut Jafar, Madina mempunyai daerah yang luas dengan APBD yang masih terbatas. Oleh karenanya, bupati meminta bantuan pada gubernur untuk dapat memberikan solusi. Di antaranya, infrastruktur jalan. (wol/aa/d2)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post