PERCUT SEITUAN, Waspada.co.id – Memiliki kesempatan mengenyam pendidikan, khususnya di pondok pesantren, harus dimanfaatkan secara maksimal. Para santri patutnya bersyukur dapat menuntut ilmu di pesantren yang notabene bukan pengetahuan umum yang diajarkan, tapi juga ilmu agama.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajekshah saat menghadiri acara Tasyakuran dan Doa Peresmian Gedung Pondok Pesantren Baitul Mustaghfirin Al-Amir di Jalan Mahoni Pasar 2, Bandar Klippa, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang, Minggu (30/10).
“Kami berpesan kepada anak-anak, manfaatkanlah waktu dan kesempatan selama berada di pesantren ini, tak banyak saudara-saudara kita yang punya kesempatan sama. Banyak yang mau belajar, tapi tak mampu secara ekonomi, tak mampu karena jarak jauh dari sekolah dan banyak kendala lainnya,” ujar Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah.
“Pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu untuk dunia saja, tapi juga ilmu dalam mempersiapkan bekal menuju akhirat. Amalan yang akan menjadi amal jariyah, di antaranya sedekah jariyah, ilmu bermanfaat, dan doa anak sholeh. Jadikan belajar di pesantren ini kelak menjadi amal jariyah dan ilmunya bermanfaat untuk umat Islam,” pesan Wagub Sumut.
Ijeck berharap kehadiran Ponpes Baitul Mustaghfirin Al-Amir menjawab kerisauan masyarakat akan kenakalan atau pergaulan bebas remaja, dan menyiapkan generasi menjadi pemimpin-pemimpin yang baik.
“Mudah-mudahan hadirnya pesantren ini menjadi solusi menjawab kenakalan atau pergaulan bebas remaja, narkoba, tawuran, dan lainnya. Pesantren mengajarkan ilmu agama agar generasi semakin takwa kepada Allah SWT, takut berbuat salah, karena paham pengawasan Allah tak pernah ada batasnya,” tutup Ijeck.
Pimpinan Ponpes Baitul Mustaghfirin Al-Amir Buya, Assoc Prof DR KH Amiruddin, mengatakan pembangunan Ponpes terus dilakukan secara bertahap. Dikatakan, gedung pertama yang diresmikan adalah Masjid Baitul Mustaghfirin pada 22 Februari 2020 dan saat itu juga peletakan batu pertama bangunan pesantren.
“Kemudian secara bertahap kami membangun gedung belajar empat tingkat dan 12 kelas, ada asrama putra dan putri yang terdiri atas delapan kamar,” jelas Buya.
“Kami bercita-cita menampung 600 santri/santriwati. Angkatan pertama ada 40 orang, tahap kedua 35 orang. Terima kasih kepada Bapak Wagub yang menyempatkan hadir, begitu juga Pangdam I/BB Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan, dan Ketua MUI Sumut Maratua Simanjuntak,” tutupnya. (wol/aa/d2)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post