Dari Makassar, Kepala PT Meratus Line Cabang Makassar Steven Kristanto mengakui hal serupa. “Bongkar muat di TPK Makassar juga makin cepat, rata-rata bisa 50 boks per kapal per jam,” katanya.
Kepuasan pelanggan
Bambang Gunawan dari PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) memuji pelayanan Pelindo yang kini cepat tanggap dan efisien. Meski tak semua pelabuhan mendapatkan tambahan peralatan, hampir semua pelabuhan besar di Indonesia, kinerjanya membaik.
“Di Sorong, misalnya, dulu hari Minggu tidak ada yang bekerja, sekarang sejak pagi pun bisa bongkar muat,” kata Bambang. “Ini luar biasa.”
Di Pekanbaru dan Jayapura juga sama. Meski kedua pelabuhan tak mendapat tambahan alat, tapi kini terdapat tim teknis yang dapat mengatasi berbagai persoalan dengan cepat. “Di Ambon, dengan perubahan arus traffic, kini port stay jauh lebih singkat,” katanya.
Saat ini SPIL mengoperasikan enam kapal kargo dengan kapasitas antara 1.000 – 1.500 peti kemas, untuk pelayaran long haul dari Belawan ke Pekanbaru, lalu ke Jakarta, kemudian menyusuri Surabaya, Makassar, Ambon, Sorong dan berakhir di Jayapura. “Dulu, waktu tempuh biasanya 42 hari, sekarang cukup 36 hari,” kata Bambang.
Dan bukan hanya bongkar muat, layanan administrasi juga lebih cepat, dan mudah. Astarry Nugroho, Kepala Cabang PT Pelayaran Bintang Putih Medan, secara khusus memuji notifikasi tagihan pembayaran (invoice) yang kini dikirimkan dengan cepat, lewat e-mail. Pelabuhan Belawan juga memberikan konfirmasi bukti pembayaran, setiap 24 jam. “Ini penting karena beberapa prinsipal perlu (bukti) tertulis,” katanya.
Bintang Putih merupakan prinsipal dari perusahaan pelayaran dunia Maersk. Di Belawan, Maersk ]mengoperasikan kapal pengangkut barang untuk tujuan ekspor impor ke Singapura dan Malaysia.
Steven dari Meratius Makassar juga menilai pelabuhan kini lebih responsif. “Ini meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap jasa pengiriman barang Meratus Line,” katanya.
Langkah Pelindo ke depan
Sebagai upaya peningkatan pelayanan kepada pengguna jasa kepelabuhanan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo luncurkan Terminal Operating System (TOS) Nusantara pada acara Voice of Customer yang menjadi salah satu rangkaian kegiatan pada peringatan Satu Tahun Merger Pelindo, Jumat (30/9) lalu. Sistem ini merupakan sistem operasi yang menangani aktivitas operasional di terminal petikemas, termasuk di dalamnya pelayanan bongkar muat, penumpukan, relokasi dan gate in/out.

Manfaat TOS Nusantara ini antara lain peningkatan fleksibilitas kontrol gerakan petikemas dan alat; forecast traffic yang lebih akurat dengan real time data; pengendalian operasional yang lebih dinamis; sehingga dapat mempercepat pengambilan keputusan dalam penyelesaian masalah saat pelayanan operasional. TOS Nusantara ini go live di TPK Makassar dan secara bertahap akan diimplementasikan di seluruh terminal petikemas Pelindo.
Dengan kinerja yang terus membaik, Pelindo dapat mulai melirik potensi pasar internasional untuk memperkuat ketahanan pasar domestik. Pelindo dapat menggaIi beberapa potensi strategis di wilayah sekitar Selat Malaka, Selat Sunda, dan Selat Lombok. Wilayah-wilayah ini merupakan potensi bisnis internasional di dalam wilayah perairan Indonesia.
“Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang makin baik dan transformasi perusahaan yang terus berjalan, kami optimistis kinerja Pelindo akan terus meningkat dan memenuhi harapan para pemegang saham,” kata Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono. (**)
Discussion about this post