MEDAN, Waspada.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi mengharapkan dokter spesialis kejiwaan serta memberikan sumbangsih berarti bagi Indonesia.
Pasalnya, menurut Edy, masalah dan tantangan kehidupan saat ini semakin berat. Kondisi ini kemudian dianggap dapat menjadikan masyarakat mengalami stres tinggi, bahkan tidak tertutup kemungkinan kesehatan kejiwaan terganggu.
Hal itu disampaikan Edy pada kegiatan pembukaan Kongres Nasional Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (Konas PDSKJI) tahun 2022, di Hotel Grand Aston City Hall, Medan, Jumat (25/11).
Mantan Pangkostrad itu menceritakan, pengalamannya menjalani tes kesehatan jiwa (Keswa) saat masih aktif sebagai Panglima Kostrad TNI, dimana dirinya bertindak sebagai Komandan Upacara Kenegaraan yang dihadiri Presiden RI, Joko Widodo. Sebelum upacara, ada pemeriksaan kejiwaan yang harus diikuti.
“Untuk menjadi komandan upacara saja, saya di tes kesehatan jiwa (Keswa) sampai tiga hari. saya sempat marah, tetapi namanya prosedur. Tidak boleh ada kesalahan. Padahal saya sudah bintang tiga waktu itu,” kata Edy.
Karena itu, Edy menyebutkan, para dokter kejiwaan ini seharusnya menjadi tumpuan juga bagi negara ini. Sehingga harus serius, mengingat tantangan dan masalah di masa depan akan lebih berat.
“Seperti yang terjadi beberapa bulan terakhir, berbagai kasus yang berkaitan dengan kejiwaan, seperti penganiayaan, pembunuhan, hingga kasus lainnya yang motifnya terkadang tidak sekadar ekonomi. “Saya saja pernah di tes oleh Psikiater USU, sebelum jadi Gubernur,” ujarnya.
Edy meminta, masalah kejiwaan ini perlu menjadi perhatian penting bagi negara. Sebab dari berbagai rentetan kejadian yang ada, banyak potensi gangguan jiwa yang menimpa masyarakat. Bukan hanya yang terlihat secara kasat mata orang awam atau yang berada di Rumah Sakit Jiwa atau jalanan.
“Saya apresiasi acara ini, hanya saya mohon dengan segala hormat untuk menghasilkan sesuatu yang baik bagi negara. Karena ada 275 juta penduduk kita, saya yakin masih banyak orang sakit jiwa di luar sana. Memang kurang populer, kecil sekali orang yang mau datang ke psikiater. Padahal ini penting, agar kepala daerah seperti saya tahu apa yang harus dikerjakan,” ungkapnya.
Ketua Umum PDSKJI Diah Setia Utami mengatakan bahwa Konas X yang berlangsung 24-27 November 2022 ini, diisi berbagai agenda pertemuan ilmiah dalam bentuk workshop, seminar maupun simposium, akan dilakukan berbagai sidang organisasi dan pemilihan.
“Saya mengapresiasi kehadiran para guru besar, senior dan rekan sejawat yang memberikan dukungan atas suksesnya kegiatan ini. Juga terimakasih kepada Gubernur yang menghadiri Konas PDSKJI X tahun 2022 ini,” pungkasnya. (wol/man/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post