GUNUNGSITOLI, Waspada.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengharapkan sinkronisasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa dengan program Pemprov Sumut, sehingga memahami permasalahan di daerah dan berpartisipasi dalam penyelesaiannya.
Hal itu disampaikannya Edy saat membuka Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) dan Simposium Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP PTSI) Sumut di Hotel Kaliki Gunungsitoli, Senin (28/11).
“Jadi nanti KKN mahasiswa ini saya cocokkan dengan program daerah, jadi (perguruan tinggi) dampingi mahasiswa itu KKN, sehingga mahasiswa bisa menyelesaikan permasalahan di daerah sesuai dengan keilmuannya,” ujar Edy.
Menurutnya, perguruan tinggi harus mendorong mahasiswa mengimplementasikan keilmuannya untuk masyarakat. Gubernur mencontohkan pemenuhan stok pangan merupakan masalah yang bisa diselesaikan mahasiswa.
Apabila permasalahan stok pangan sudah terpenuhi seluruhnya, Pemprov hanya tinggal mendorong distribusi dan ekspor bahan pangan saja, sehingga pendapatan provinsi pun bertambah. Edy juga menyoroti adanya anggapan tujuan kuliah hanya sekadar formalitas mencari kerja semata.
Menurutnya, dengan kuliah orang juga bisa mendapat ilmu pengetahuan yang luas. Dengan ilmu tersebut pula, cita-cita mencerdaskan bangsa dan menyejahterakan rakyat bisa cepat tercapai. Tak hanya itu, Edy juga mengharapkan ABP PTSI rutin atau senantiasa memberikan masukan kepada Pemprov Sumut.
“Rapat seperti ini jangan dibikin per tahun, kalau perlu per tiga bulan, sehingga ada masukan-masukan kepada kami, apa yang bisa dikerjakan lebih dulu,” kata Edy.
Ketua Umum ABP PTSI Pusat, Thomas Suyatno, mengatakan, untuk mewujudkan cita-cita negara yakni mencerdaskan kehidupan bangsa haruslah dengan sinergi seluruh pihak. Namun, hal itu belum cukup.
Ketua Wilayah ABP PTSI Sumut, Bahdin Nur Tanjung, menambahkan rapat tersebut akan menyusun program kerja yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi swasta, agar bisa sejajar atau lebih baik dengan perguruan tinggi negeri. (wol/aa/d2)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post