TEBINGTINGGI, Waspada.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengajak warga Simalungun di perantauan mendorong terwujudnya Kabupaten Simalungun sebagai sentra hortikultura serta menjadi penyumbang terbesar dan pendorong logistik di Sumut.
Harapan ini disampaikan Edy pada acara Marsombu Sihol dan Pagelaran Seni Budaya Simalungun yang dilaksanakan oleh Partuha Maujana Simalungun dan warga Simalungun di Gedung Olahraga Asber Nasution, Kota Tebingtinggi, Sabtu (3/12). Marsombuh Sihol dimaknai melepas rindu sesama warga Simalungun dan kegiatan tahunan mereka di perantauan.
Dari aspek topografi dan kesuburan tanahnya yang didukung semangat kerja petani yang andal, Edy yakin sentra hortikultura itu bisa terwujud. Hanya saja setelah empat tahun menjadi Gubernur Sumut upaya mewujudkan itu belum terealisasi, sehingga butuh dukungan semua pihak.
“Saya ajak warga Simalungun di perantauan untuk ikut memberikan konsep dan masukannya,” katanya menambahkan para perantau tetap berkewajiban berkontribusi bagi tanah leluhurnya.
Ketua Umum DPP Partuha Maujana Simalungun Marsiaman Saragih menyatakan jejak orang Simalungun di Sumut, khususnya di Pantai Timur cukup banyak di luar tanah leluhurnya mulai dari Serdang Bedagai, Tebingtinggi, Batubara, Asahan, dan Kota Medan cukup banyak dengan profesi beragam.
“Di spanduk ada foto bapak berbusana Simalungun. Kami merasa Bapak sudah bagian dari Simalungun,” ujar Marsiaman mengajak warga Simalungun mendukung program kerja Gubsu mewujudkan Sumut Bermartabat.
Ketua Umum Serikat Petani Indonesia Pusat, Henry Saragih, sangat mendukung gagasan Gubernur Sumut. Hanya saja, putra Bangun Purba ini menyatakan Pemkab Simalungun dan jajarannya harus cepat respon dan berkolaborasi membahas gagasan ini secara komprehensif.
“Simalungun dijadikan kawasan pertanian pangan sangat tepat dari aspek topografi dan kesuburan tanahnya. Tanah di pegunungan juga subur semuanya bisa untuk hortikultura,” ujar mantan Presiden Serikat Petani Dunia ini.
Menurutnya, perkebunan kopi, kemiri dan buah-buahan jeruk dan alpukat dan buah-buahan untuk tanaman pegunungan juga cocok. Di daerah dataran menengah bisa ditanam tanaman padi, jagung, kedelai, dan buah-buahan. Simalungun dulu terkenal produsen nenas. Di daerah dataran rendah perlu diperluas lagi tanaman padi, jagung.
Disebutkan, perkebunan kelapa sawit harus dikurangi, untuk menjaga konservasi alam. Perkebunan teh di Sidamanik perlu dipertahankan, jangan dikonversi jadi kelapa sawit. Henry berharap Gubernur Sumut membuat kajian komprehensif melibatkan unsur Pemprov, kabupaten, perguruan tinggi, LSM, petani, dan putra daerah Simalungun. (wol/aa/d2)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post