MEDAN, Waspada.co.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) terus melakukan upaya-upaya dalam memerangi dan menekan peredaran Narkoba di Sumut, dengan mendorong peran keluarga menjadi garda terdepan untuk membentengi anggota keluarganya dari bahaya dan penyalahgunaan Narkoba.
Ketua Tim TP-PKK Sumut, Nawal Lubis, mengapresiasi langkah dilakukan oleh Kesbangpol Sumut dalam menggelar pelatihan, merupakan misi dari Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, dalam memberantas dan perang terhadap Narkoba di Provinsi Sumut.
“Kita selaku PPK harus menjadi garda terdepan dalam memerangi dan menangkal narkoba dimulai dari keluarga kita. PKK hadir hingga tingkat desa, dan kita punya dasawisma. Saya optimis godaan terhadap narkoba bisa teratasi,” kata Nawal saat membuka Pelatihan Ketahanan Keluarga Anti Narkoba di Ballroom Hotel Mercure, Kota Medan, Kamis (8/12).
Pelatihan ini digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sumut (Kesbangpol) dan diikuti 100 peserta dari Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sumatera Utara, PKK Kabupaten/Kota hingga PKK Kelurahan/Desa di Sumut.
Nawal mengajak dan mengimbau seluruh kader PKK seluruh Sumut menjadi duta dalam menangkal peredaran Narkoba, dilakukan sejak dini dari keluarga masing-masing, lingkungan sekitar.
“Keluarga memegang peranan penting, pendidikan karakter, pendidikan agama sangat dibutuhkan untuk menjaga anggota keluarga tidak terlibat dari penyalahan Narkoba,” ungkapnya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sumut, Ardan Noor, mengatakan Pemprov Sumut melalui Kesbang Sumut dan Komisi A DPRD Sumut melakukan langkah-langkah dalam ikut serta melakukan pemberantasan narkoba bersama Polri dan Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan memfasilitasi desa/kelurahan Bersih Dari Narkoba (Bersinar).
Ardan menjelaskan, tujuan pelatihan bekerja sama dengan Tim PKK Sumut, kabupaten/kota hingga kelurahan/desa untuk memberikan pemahaman dan pertahanan keluarga anti Narkoba dengan melibatkan PKK Sumut dan jajarannya.
“Pelatihan memberikan peningkatan ketahanan keluarga dalam melawan dan menangkal masuknya Narkoba dalam keluarga. Menjadikan PKK komunikator dan informan di tengah masyarakat,” sebut Ardan.
Ardan mengharapkan Tim PKK menjadi motor pergerakan dalam memberantas dan menangkal Narkoba, dimulai dari keluarga masing-masing. Sehingga narkoba bisa bersama-sama diberantas.
“Untuk meningkatkan partisipasi keluarga dalam pencegahan penyalahgunaan Narkoba dapat berjalan secara optimal,” sebut Andar.
Lebih lanjut, Ardan mengungkapkan, anggaran APBD tahun 2022 ini, Kesbangpol Sumut sudah membentuk tim relawan anti narkoba sebanyak 38 orang tersebar di 33 kabupaten/kota.
“Meningkatkan fasilitas pembinaan di masyarakat, mendorong perangkat desa dan stakeholder untuk memaksimalkan program ketahanan keluarga. Anggaran tahun 2022, sudah kita bangun juga relawan Narkoba 38 orang,” jelas Andar.
Ia menambahkan, Pemprov Sumut sendiri memberikan fasilitas rehabilitasi kepada masyarakat yang ketergantungan Narkoba kepada 1.000 orang. Kemudian, terus membangun dan memfasilitasi berdirinya desa/kelurahan Bersinar. Karena, terdapat 300 desa/kelurahan di Sumut status zona merah Narkoba.
Pemprov Sumut, kata Andar, akan melakukan bertahap memberikan fasilitas terhadap desa/kelurahan Bersinar. Sehingga 300 desa/kelurahan zona merah Narkoba sudah bersih dari narkoba melalui program tersebut. (wol/man/d2)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post