MEDAN, Waspada.co.id – Ketua Dewan Audit OJK, Sophia Wattimena, mengatakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong penguatan integritas dan budaya anti korupsi di industri jasa keuangan.
“Salah satunya dengan mendorong peran perempuan untuk menumbuhkan karakter dan moral kejujuran dalam lingkungan keluarga,” katanya, pada webinar Woman of Integrity Hari Anti Korupsi Sedunia, Jumat (2/12).
Menurutnya, tindak pidana korupsi merupakan extraordinary crime, sehingga pemberantasannya membutuhkan cara-cara yang luar biasa tidak hanya individu pegawai namun juga perlunya dukungan dari keluarga.
Sophia mengungkapkan, faktor yang dapat mendorong seseorang melakukan tindakan fraud yaitu rasionalisasi yang biasanya menjadi alasan pembenar seseorang untuk melakukan tindak korupsi.
Lalu, tekanan bisa dari tuntutan keluarga, permasalahan keuangan atau untuk memenuhi gaya hidup mewah, serta peluang, kondisi atau situasi tertentu yang dapat membuka peluang melakukan fraud karena pengendalian internal yang lemah atau kurangnya pengawasan.
“Peran penting keluarga sebagai filter perbuatan korupsi sangat diperlukan. Keluarga yang memegang teguh nilai kehidupan yang sederhana maka risiko untuk melakukan tindak pidana korupsi akan semakin kecil,” ungkapnya.
Sophia menuturkan, integritas merupakan nilai utama OJK yang wajib dimiliki insan OJK. Semakin tinggi nilai integritas yang dimiliki, maka semakin rendah risiko terjadinya korupsi.
Kemudian, berbagai upaya untuk meningkatkan integritas di OJK dan Industri Jasa Keuangan (IJK), antara lain melalui program assessment antifraud, implementasi whistle blowing system (WBS), dan penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
“Kita juga bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi serta OJK sedang mengkaji penerapan Sistem Manajemen Anti Suap (SMAP) secara mandatory di seluruh Industri Jasa Keuangan,” sebutnya.
Pada kesempatan itu, Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menambahkan untuk menumbuhkan budaya integritas dan anti korupsi, diperlukan dukungan dari semua pihak termasuk keluarga sebagai lingkungan terkecil.
“Di sinilah peran penting perempuan dalam keluarga menumbuhkan karakter kejujuran dan bermoral. Perempuan memegang peranan penting atau sebagai tiang negara dalam membantu mencegah korupsi dari lingkungan terkecil yaitu keluarga hingga negara,” pungkasnya.(wol/lvz/d1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post