MEDAN, Waspada.co.id – Sebanyak 1.289 sekolah di Sumatera Utara (Sumut) tingkat SD, SMP hingga SMA/SMK tidak memiliki guru agama Islam. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut akan mendorong seluruh ribuan sekolah untuk melakukan rekrutmen tenaga pengajar dalam bidang agama atau guru agama Islam.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumut, Asren Nasution, menilai kondisi ini membuat prihatin dalam dunia pendidikan di Sumut. Dikatakannya, ribuan sekolah tidak memiliki guru agama Islam, berdasarkan data dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumut.
“Mengejutkan, ternyata ada sekolah yang tidak punya guru pendidikan agama Islam,” kata Asren pada acara rapat koordinasi Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Sumatera Utara, bersama LPTQ kabupaten/kota dan kafilah khusus, di Aula Tengku Rizal Nurdin Jalan Jenderal Sudirman Medan, Minggu (22/1).
Berdasarkan data dimiliki Disdik Sumut, katanya, saat ini total ada 1,8 juta pelajar di Sumut beragama muslim, dari jumlah tersebut tidak semua sekolah memiliki guru pendidikan agama Islam.
“SD ada 1.049 unit tidak punya guru agama Islam, SMP ada 161 dan SMA/SMK tidak punya guru ngaji atau agama Islam sebanyak 79 sekolah,” ungkapnya.
Asren mengaku miris melihat dunia pendidikan di Sumut dengan bidang pelajaran agama Islam, belum lagi mata pelajaran yang lain. Dengan kondisi ini, ia menyindir Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).
“Mau kita apakan UIN itu, di mana UIN sekarang? masihkan ada UIN kita? ini persoalannya. Tamatan UMSU begitu banyak, tamatan UINSU begitu banyak, tamatan pondok pesantren begitu banyak. Ke mana mereka semuanya?,” ujarnya.
Disdik Sumut, ungkapnya, akan berkoordinasi dengan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumut untuk membahas kekurangan tenaga pengajar mata pelajaran agama Islam, termasuk memberdayakan para alumni perguruan tinggi khususnya berasal dari universitas Islam.
“Begitu kita berbicara tentang buta huruf Alquran datanya 1.289 baik SD, SMP, SMA/SMK, tidak punya guru agama Islam atau sama dengan tidak punya guru agama Islam. Ini salah satu hadiah daya setelah lima bulan menjadi Kadis Pendidikan,” pungkasnya. (wol/man/d1)
editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post