MEDAN, Waspada.co.id – Pada Desember 2022, Badan Pusat Statistik Sumatera Utara (BPS) Sumut mencatat pada terjadi inflasi year on year (yoy) gabungan lima kota di Sumut. Di antaranya Sibolga, Pematangsiantar, Medan, Padangsidimpuan dan Gunungsitoli sebesar 6,12 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,77.
Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin menuturkan dari lima kota IHK di Sumut, inflasi yoy tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 6,43 persen dengan IHK sebesar 115,10 dan terendah terjadi di Gunungsitoli sebesar 5,74 persen dengan IHK sebesar 114,65.
“Sedangkan Medan inflasi sebesar 6,10 persen, Padangsidempuan 6,40 persen dan Pematangsiantar 6,16 persen. Sedangkan inflasi secara nasional sebesar 5,51 persen. Disebutkannya, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan naiknya seluruh indeks harga kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 7,35 persen,” tuturnya, Senin (2/1).
Kemudian kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 4,66 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,49. Pada kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 5,29 persen.
“Demikian juga pada kelompok kesehatan sebesar 1,91 persen; kelompok transportasi sebesar 18,73 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,17 persen,” jelasnya.
Selain itu pada kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 8,05 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,56 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,09 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 8,12 persen.
“Di mana komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada Desember 2022, antara lain bensin, angkutan udara, beras, rokok kretek filter, angkutan dalam kota, ikan dencis, dan tomat,” katanya.
“Tingkat inflasi month to month (mtm) Desember 2022 sebesar 1,50 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) Desember 2022 sebesar 6,12 persen dengan komoditas penyumbang inflasi yakni tomat 0,17 persen, cabai merah 0, 12 persen, ikan dencis 0, 11 persen, daging ayam dan telur ayam 0,09 persen,” tandasnya. (wol/eko/d2)
Discussion about this post