MEDAN, Waspada.co.id – Pembina dan pemilik saham mayoritas PSMS Medan Edy Rahmayadi kesal dengan keputusan sepihak Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menghentikan Liga 2.
Dengan tegas, mantan Ketua PSSI ini mengatakan, kompetisi Liga 2 merupakan rangkaian satu kesatuan pembinaan harus dilakukan PSSI terhadap atlet sepakbola, karena diatur dalam statuta PSSI sendiri dan tidak bisa dipisahkan serta dihentikan.
“Sehingga tidak bisa satu persatu dihentikan. Kalau mau hentikan, ya hentikan semua,” kata Edy di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman, Jumat (20/1).
Edy mengatakan, bila PSSI tetap dengan keputusan menghentikan Liga 2 telah melemahkan motivasi atlet sepakbola di Indonesia untuk berprestasi hingga mencari nafkah di dunia sepakbola di tanah air ini. “Tetapi kalau menghentikan liga, berarti memperlemah motivasi anak bangsa, karena PSSI adalah perekat anak bangsa,” ujarnya.
Dihentikan Liga 2 ini, kata Edy, sama dengan PSSI menghalangi pembinaan atlet dan klub-klub sepakbola di Indonesia secara berjenjang dari Liga 3, ke Liga 2 dan ke Liga 3. “Sudah pastilah (pembinaan terhalang), motivasi itu kan di dalamnya pembinaan persepakbolaan ini,” pungkasnya.
Sebelumnya, hasil keputusan Rapat Komite Eksekutif (Exco) pada Kamis 12 Januari 2023, PSSI memutuskan untuk menghentikan Liga 2 2022/2023. Keputusan tersebut membuat sejumlah klub-klub bertarung di Liga 2 menyampaikan protes. (wol/man/d1)
editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post