MEDAN, Waspada.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi, mengharapkan Muhammadiyah terus menjadi pelopor dengan tetap memberikan pendidikan akhlak pada siswa yang menimba ilmu di Yayasan Perguruan Muhammadiyah.
“Dalam memberikan pendidikan akhlak pada umat pertama kali di Indonesia adalah Muhammadiyah, maka ini perlu untuk terus ditegakkan,” ucap Edy saat menghadiri Rapat Koordinasi Wilayah Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Sabtu (21/1).
Pada kesempatan itu, Edy menyampaikan ada beberapa evaluasi yang harus dilakukan bersama antara pemerintah dengan pihak yayasan dan pengajar mengenai kurikulum pendidikan yang ada di Sumut. Antara lain mata pelajaran yang diperoleh dapat dipraktikkan di tengah masyarakat dan dunia kerja.
“Kenyataan yang kita hadapi saat ini, perusahaan tidak menerima lulusan SMK untuk dapat diterima kerja. Alasan perusahaan ini karena pihak mereka harus melakukan pelatihan kembali pada lulusan ini. Di mana pelajaran dengan kebutuhan di dunia kerja yang tidak bertemu, maka perlu dievaluasi kurikulumnya,” katanya.
Ketua Majelis Disdakmen PWM Sumut, Aripay Tambunan, Muhammadiyah akan menetapkan rancangan strategis pendidikan untuk lima tahun ke depan. Di antaranya tamat SD diwajibkan hafal juz 30 Alquran, SMP hafal juz 3 dan SMA hafal juz 6 plus menguasai Bahasa Arab.
“Karena dengan menuntut ilmu itu kita dapat mengolah rasa, olahraga, olah hati, dan olah pikir. Supaya hati kita hidup terus, maka pendidikan yang lebih utama yang dapat menentukan mana yang hak dan yang batil,” katanya.
Muhammadiyah, katanya, juga menggratiskan biaya sekolah bagi anak yatim yang menimba ilmu di Yayasan Muhammadiyah. Biaya pendidikan untuk anak yatim ini diambil dari sumbangsih dana umat.
Hadir di antaranya, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumut Hasyimsyah Nasution, pengurus majelis serta kepala SD dan menengah Muhammadiyah se-Sumut. (wol/aa/d1)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post