SINABANG, Waspada.co.id – Naiknya tarif tiket kapal Fery penghubung kabupaten kepulauan Simeulue dengan sejumlah kabupaten di daratan Aceh, saat ini mulai memicu keresahan ditengah masyarakat. Pasalnya, kenaikan harga tiket kapal Fery berimbas terhadap melonjaknya harga barang dan kebutuhan pokok.
Tak heran, saat ini di Kabupaten Simeulue muncul sejumlah desakan yang ditujukan ke Pemerintah Aceh untuk mengkaji ulang keputusan Gubenur Aceh Nomor: 552/1561/2022 tentang penyesuaian tarif tiket kapal fery lintas komersial antar kabupaten/kota dalam wilayah Aceh.

Bahkan, mahasiswa, masyarakat, Pemda serta Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Simeulue sepakat menyuarakan keberatan terhadap kenaikan tarif tiket Kapal Fery Rute Simeulue.
Hal itu dibuktikan dengan ditandatanganinya petisi bersama antara mahasiswa dengan Pemda, dan mahasiswa dengan DPRK Simeulue yang diajukan mahasiswa saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati dan DPRK Simeulue, Rabu (18/1).
Nah, salah satu substansi dari point petisi itu yaitu tentang penolakan tarif tiket kapal fery lintas komersial rute Simeulue.
Mahasiswa menilai kenaikan tarif tiket Kapal Fery yang diberlakukan sejak 5 Januari lalu itu, sangat meberatkan masyarakat tak terkecuali mahasiswa. Apalagi, Kapal Fery merupakan transportasi massal bagi warga Kepulauan Simeulue.

Namun begitu, mahasiwa tak memungkiri pemicu menanjaknya harga tiket kapal, lantaran harga Bahar Bakar Minyak (BBM) naik. Karena itu, saat terbitnya keputusan pemerintah pusat yang menaikan harga BBM, gelombang penolakan menggema disuarakan elemen masyarakat dan mahasiswa.
“Inilah alasan kami, kenapa kemarin itu kami mahasiswa menolak keputusan pemerintah menaikan harga BBM,“ ungkap salah seorang peserta aksi demo halaman Kantor DPRK Simeulue.
Sebelumnya, di depan Kantor Bbupati Simeulue usai mahasiswa berunjuk rasa, kepala Supervisior PT Angkutan Sungai Darat Penyeberangan (ASDP) Perwakilan Simeulue, Aulia Tinambunan, yang ditanyai Waspada Online mengakui hal yang sama. Katanya, kenaikan harga tiket Kapal Fery lantaran harga BBM naik.
“Karena harga BBM naik. Tadi kan ada juga disampaikan pak Kadishub,” ujar Aulia.
Walau begitu, harapan mahasiswa mulai mendapat titik terang tatkala keluhan yang disampaikan bergantian saat orasi disahuti positif Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK), Ihya Ulumuddin.
Ia menegaskan, pihaknya siap berjuang bersama mahasiwa ke Pemerintah Aceh terkait tarif tiket Kapal Fery tersebut. Sebab, kenaikan tarif tiket Kapal Fery yang terbilang tinggi itu telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, tak menutup kemungkinan terhadap tingginya inflansi.
“Kita (DPRK) Simeulue Siap berjuang bersama teman-teman mahasiswa meminta Pemerintah Aceh mengkaji kembali keputusan Gubenur terkait tarif tiket Kapal Fery ini,” ucap Ihya Ulumuddin disambut tepuk tangan mahasiswa. (wol/ind/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post