SINABANG, Waspada.co.id – Melonjaknya harga tiket kapal Fery penghubung kabupaten kepulauan Simeulue dengan daratan Aceh, seperti jalur Simeulue-Aceh Selatan, Simeulue-Aceh Barat, Simeulue-Singkil dan Simeulue-Aceh Jaya, tampaknya terus memicu keprihatinan dari berbagai kalangan.
Kali ini datang dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Simeulue. Lewat surat bernomor: 14/Kdn Sml/8/1/2023, Kadin setempat meminta Gubenur Aceh melalui Dinas Perhubungan mengkaji kembali kenaikan harga kapal transportasi masal bagi masyarakat Simeulue itu.
Pasalnya, kenaikan harga tiket kapal fery, dikawatirkan bisa berdampak terhadap harga barang dan kebutuhan pokok lainnya. Jika itu terjadi, artinya Inflansi tinggi dan menambah beban derita masyarakat yang baru saja pulih dari badai Covid-19.
“Karena itu, Kadin Simeulue memohon kepada bapak Gubenur melalui Dishub Aceh agar kiranya meninjau ulang kembali tarif angkutan penyeberangan kapal Fery. Sebab, kenaikan ini sangat membebani masyrakat Simeulue,” ujar Ketua Kadin Siemulue, Iskandar.
Sebelumnya, reaksi keberatan terhadap kenaikan tarif angkutan kapal Fery jua digemakan mahasiswa Siemulue. Mahasiswa yang tergabung dari berbagai Universitas menyatakan keberatannya atas munculnya keputusan tarif baru Kapal Fery rute Simeulue.
Bahkan mereka mengancam dalam waktu dekat akan menggelar aksi unjuk rasa guna mendesak pemerintah dan pihak PT Angkutan Sungai Danau Penyeberangan (ASDP) mengevaluasi kembali putusan kenaikan harga tiket kapal fery.
Informasi unjuk rasa tadi jua dibenarkan sala seorang Koordinator aksi Aslam Hidayat alias Wak Rimba saat dikonfirmasi Waspada Online, (16/1). Penegasanya, aksi demo akan dilaksanakan pada Rabu tanggal 18 Januari 2023.
“Ya. Awalnya dilaksankan pada hari Selasa, tapi karena waktu mepet terpaksa ditunda dan kami gunakan untuk Konsolidasi mengajak semua elemen masyrakat agar turut hadir. Selanjutnya, pada hari Rabu kami akan menggelar aksi unjuk rasa,” kata Korlap Ahmad Hidayat. (wol/ind/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post