JAKARTA, Waspada.co.id – Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman, mengatakan dua alasan yang disebutkan Menteri BUMN Erick Tohir kepada wartawan pada Kamis (9/3) saat konfrensi pers di lapangan Tennis indor Senayan, terkait pencopotan Direktur Dukungan Bisnis PT Pertamina (Persero) Holding Dedi Sunardi terkesan lucu.
Sebab, Dedi Sunardi diangkat oleh Erick Tohir pada Mei 2021 menjadi Direktur Dukungan Bisnis PT Pertamina Holding berdasarkan hasil fit and proper test yang dilakukan oleh Kementerian BUMN, bukan usulan dari Pertamina.
“Jika mau jujur, 99,9% karyawan Pertamina pasti menolak kandidat Direksi yang datang berasal dari luar Pertamina, karena tidak memahami proses bisnis dari hulu ke hilir di Pertamina,” katanya dalam rilis yang diterima wartawan, Sabtu (11/3).
Dijelaskan, Dedi Sunardi sejak awal 1989 berkarir lama di PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, jabatan terakhir sebagai Vice Presiden di BRI, baru kemudian pada tahun 2020 oleh Menteri BUMN Erick Tohir diangkat menjadi Direktur Utama PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), jelas latar belakangnya di bidang keuangan.
Lagi pula, kata Yusri, jika benar, Erick Tohir dua tahun lalu sudah mengingatkan kepada jajaran Direksi Pertamina soal zona penyanggah (buffer zone), tetapi tidak action, maka hal itu menjadi kesalahan kolektif Dewan Direksi Pertamina Holding bersama stakeholder terkait.
Diakui, Erick juga menyatakan bahwa pihaknya kemarin meminta seluruh Direksi Pertamina pulang. Faktanya, ada yang pulang dan ada yang tidak pulang.
“Ya saya catat dong kalau gak pulang, ketika ada rakyat yang meninggal masa kita gak hadir?,” kata Yusri menirukan kalimat Erick.
“Namun dari alasan yang ada, kami menduga Dedi Sunardi ini dicopot karena alasan non teknis,” tutup Yusri. (wol/rls/ri/d1)
Discussion about this post