MEDAN, Waspada.co.id – Kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan Taruna Akmil berinisial ZE alias ES terhadap pemuda masih bergulir di Denpom I/5 Medan.
Dandenpom I/5 Medan, Letkol Cpm Dahri Haji Dahlan, mengatakan sudah memproses laporan korban Shehan diduga dianiya Taruna Akmil dengan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta mengecek kamera CCTV di sekitar lokasi
“Dalam penaganan kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan Taruna Akmil, sejumlah tujuh saksi sudah diperiksa,” katanya, Kamis (16/3).
“Pengakuan pelapor, ia dianiaya oleh terlapor MZE (Taruna Akmil). Keterangan itu kan harus diuji. Ternyata saat itu ada dua perempuan teman pelapor. Tapi sampai kini, keduanya belum memberikan kesaksian,” ujar Dahri.
Dari hasil pemeriksaan, Dandenpom I/5 Medan menuturkan para saksi menyebutkan pelaku yang memukul pelapor adalah adik dari Taruna Akmil tersebut.
“Namun begitu kasusnya masih terus di dalami. Penyidik tetap berusaha menghubungi dua saksi perempuan yang bersama korban Shehan saat kejadian sehingga perkara ini benar-benar terungkap sesuai fakta,” tuturnya.
Sebelumnya, Taruna Akademi Militer (Akmil) berinisial ZE alias ES yang masih mengenyam pendidikan pangkat sersan taruna (sertar) diduga melakukan tindak penganiayaan terhadap pemuda bernama Teuku Shehan Arifa Pasha.
Kasus dugaan penganiayaan itu pun telah dilaporkan korban ke Denpom I/5 Medan berdasarkan surat pengaduan nomor LP/II/2023/Tanggal 21 Februari 2023.
“Aku dianiaya terduga pelaku Taruna Akmil ZE bersama seorang temannya. Akibatnya aku mengalami luka cukup serius pada bagian pelipis,” ujar korban Teuku Shehan.
“Malam itu tanpa sebab, aku dijegat di pintu keluar Kompleks Taman Setia Budi Indah, pada 18 Februari sekira Pukul 11 malam lalu. Kala itu, diduga pelaku mengendarai mobil CRV Putih langsung menyalip mobil ku,” ujar pemuda yang tinggal di Jalan Sei Babalan, Kecamatan Medan Petisah, tersebut.
Lebih lanjut, Teuku Shehan mengungkapkan pelaku ZE bersama rekannya mendang dan memukulinya hingga pelipis robek, lebam serta luka serius di bagian kepala.
“Aku enggak tau kenapa bisa seperti ini bang. Tanpa sebab, bahkan sepatah katapun, kedua pelaku langsung menyerang dengan brigasnya,” ungkapnya.
Sementara itu keluarga Shehan juga melaporkan ZE ke Mapolrestabes Medan pada (19/2) malam. Keluarga pun berharap mendapatkan keadilan atas apa yang dialami korban.
Terpisah, orang tua dari Taruna Akmil, Zulkarnain, menyatakan telah menyerahkan semua penanganan kasus dugaan aniaya itu ke Denpom I/5 Medan. (wol/lvz/d1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post