SIMALUNGUN, Waspada.co.id – Proyek irigasi DI Kerasaan 5.000 hektare di Kabupaten Simalungun senilai Rp11,4 miliar amburadul dan diduga terjadinya mark up progres dengan mencairkan dananya 100 persen.
Data diperoleh Waspada Online, paket proyek pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi DI Kerasaan 5.000 hektare Kabupaten Simalungun bersumber dari dana Loan ADB dan AIF Tahun Anggaran 2022. Proyek dengan nomor kontrak : HK.02.03/IR- II/2022/01 tertanggal 13 Juli 2022 dan Nomor Kontrak Add.1 HK.02.03/IR-II/2022/01-I tanggal 07 Oktober 2022.
Proyek dikerjakan CV Gunung Hermon dengan supervisi PT Konsulindo Citra Ernala diduga amburadul dan tidak sesuai petunjuk teknis.
Disinyalir pengawasan pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWS) II Medan SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera II terhadap pelaksanaan proyek fisik patut diduga sangat lemah.
Tampak proyek rehabilitasi jaringan irigasi DI Kerasaan 5.000 hektare Kabupaten Simalungun TA 2022 terkesan amburadul dalam pelaksanaan pengadaan dan pemasangan precast juga pasangan batu di beberapa lokasi pekerjaan.
Pantauan Waspada Online belum lama ini, dilokasi pekerjaan ternyata proyek sebesar Rp11.439.999.900 diduga tidak sesuai juknis. Terlihat di lapangan ditemukan kondisi precast yang sudah onsite tidak sesuai spek dengan kondisi retak dan pecah oleh penyedia langsung dipasang.
Kemudian, kualitas pasangan batu yang terdapat diitem pekerjaan, informasi yang diterima bahwa pekerjaan sangat jauh dari spesifikasi yang telah ditetapkan terkesan hasilnya asal jadi.
Begitu juga dari ketebalan hingga campuran semen yang tidak sesuai, terihat di lokasi pada lantai saluran bahwa besi masih nongol.
“Yang kita ketahui dalam pekerjaan pengadaan dan pemasangan beton precast harus dipabrikasi atau dicetak dari batching plant yang tersertifikasi dengan mutu sesuai spesifikasi. Jika pihak kontraktor memproduksi sebagian secara manual di lapangan, tentunya sudah menyalahi aturan,” sebut seorang aktivis pada Waspada Online saat dimintai tanggapannya.
Dikatakan, dirinya melihat ada beberapa titik di mana elevasinya yang tidak sesuai dan mengakibatkan air tergenang dan tidak mengalir.
“Ini pasti akan menyebabkan genangan air jika musim penghujan datang. Seharusnya dengan pemasangan precast akan mempermudah jalan air menuju ke hilir. Saya berkeyakinan proyek ini tidak tahan lama, padahal anggarannya sangat besar, tapi diduga tidak mempunyai mutu dan kualitas yang baik,” imbuhnya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Irigasi dan Rawa II Sakban Arifin Panggabean, dikonfirmasi Waspada Online, Senin (20/3), via chat WhatsApp belum memberikan tanggapan bahwa pekerjaan telah dicairkan 100 persen
Ditanya terkait kerjaan proyek DI Kerasaan Kabupaten Simalungun sebesar Rp11,4 miliar TA2022 telah dicairkan 100 persen dan pekerjaan belum selesai. Tapi Sakban Arifin Panggabean hanya memilih diam dan chat WhatsApp telah terkirim centang dua.
Begitu juga Satuan Kerja (Satker) Roby ditelpon via seluler bahkan chat WhatsApp tidak bersedia menjawab. (wol/rsy/d1)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post