MEDAN, Waspada.co.id – Pernikahan merupakan salah satu impian setiap manusia untuk menjalin hubungan rumah tangga dengan pilihan masing-masing insan manusia.
Tidak dipungkiri, saat ini pernikahan menjadi salah satu fenomena yang terus bergulir di tengah-tengah masyarakat dengan mengadakan acara pesta yang semewah mungkin bahkan tak sedikit sebgaian orang menghabiskan uang untuk pernikahan impiannya.
Tentu di balik pernikahan yang megah dan mewah, para pengantin tidak luput dari kerja keras dan ide yang super cemerlang dari para Wedding Organizer (WO) dan jasa-jasa pernikahan seperti make up, dekorasi, entertaiment, gedung acara, fotografer, baju pengantin hingga catering yang enak.
Hampir setiap weekend khususnya, tak sedikit masyarakat yang menggelar perhelatan pernikahan di Kota Medan, semua gedung-gedung ternama hingga hotel berbintang penuh dengan bookingan. Belum lagi sebagian masyarakat yang memilih mengadakan acara di rumah.
Sebagaimana diketahui, sejak tahun 2019 di mana menjadi awal munculnya pandemi di sejumlah negara dan akhirnya masuk ke Indonesia, tentu indsutri dari beberapa sektor terkenak dampak yang mendalam.
Salah satunya industri wedding pernikahan, namun selama pandemi berjalan dari tahun 2019 hingga tahun 2022, industri wedding tetap bertahan dengan menghadapi kondisi yang ada. Mulai dari pembatasan masyarakat atau yang dikenal dengan PPKM, hingga new normal.
Mendengar cerita dari salah seorang pengusaha Darihati Wedding Organizer, Awan, bahwa lika-liku pandemi membuat industri wedding pun ikut dalam dilema.
“Pasalnya, kita harus benar-benar merubah semua sistem di industri kita, terutama dalam penerapan protokol kesehatan, dan memberikan banyak masukan kepada para pengantin yang akan menikah, untuk bisa menerima kondisi yang mungkin selama ini tidak mereka ingingkan menikah di tengah keterbatasan pandemi, tapi karena niatan sudah dipikirkan secara matang akhirnya harus tetap jalan,” ungkap Irvandi.
Dikatakan, selama pandemi berlangsung, untuk membantu para pengantin banyak tantangan yang dihadapi, di mana para WO harus benar-benar memberikan pemahaman kepada para pengantin dan kekuarga tentang aturan yang dikeluarkan selama PPKM, membatasi tamu undangan, hingga menyediakan makanan dalam bentuk BOX.
“2020 hingga 2021 itu masa sulit sih, tapi karena ini wabah yang mendunia, dan kita sebagai industri pernikaha yang tugas kita membantu para pengantin, kita sebagai jasa harus siap,” ucapnya.
Lalu seiringnya waktu, pandemi pun mulai hilang dan masyarakat sudah dibebaskan dengan kehidupan new normal, pemerintah juga sudah mulai memperbolehkan untuk tidak menggunakan masker.
“Ini adalah kabar baik, namun tantang juga buat kita industri wedding, karena harus tetap bangkit di tengah -tengah gempuran pemulihan ekonomi di masyarakat, walau sudah mulai banyak job masuk, tapi masyrakat khususnya pengantin berupaya menyesuikan budget mereka,” ungkap Awan.
Tentu, geliat industri wedding di tengah pandemi dan panca pandemi juga dirasakan Dwi salah seorang pengusaha dekorasi di Tembung.
Diakui, sempat mengamali sepi job, hingga mendapatkan pending dari costumer sudah dirasakan selama menjalankan usahanya sebagai tukang dekorasi acara pernikahan. Namun semua tantang itu terus dijalaninya seiiring dengan pada saat itu dunia sedang tidak baik-baik saja yakni masyarakat dihadapi dengan pandemi dan mendorong ia untuk tetap menjalankan usahanya.
“Pertama-pertama di awal pandemi sangat sepi job, masyarakat takun untuk buat acara hajatan, bahkan ada yang pending karena tidak jadi pesta, sudah dilewati semua itu, dan selama dua tahun lalu menhgadapi pandemi dengan usaha harus tetap jalan, banyak rintangan, namun di 2022 ada pencerahan yang baik, geliat wedding kembali lagi, kita juga sudah bisa pasang harga normal juga, alhamdullilah job masuk terus,” ungkapnya lagi.
Sampai sekarang ini, yang walaupun ekonomi masih dalam pemulihan tapi sebagai industri wedding yang bergerak di bidang dekorasi harus tetap jalan dengan ide-ide dekorasi terbaru.
“Agar ke depannya bisa semakin maju, seiring dengan perekonomian pulih kembali,” tutup Dwi. (wol/eko/d1)
Discussion about this post