MEDAN, Waspada.co.id – Pemerintah Kota Medan di masa kepemimpinan Wali Kota Medan Bobby Nasution terus mempercantik wajah kota ini menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Misalnya, penataan Lapangan Merdeka. Orang nomor satu di jajaran Pemko Medan ini berhasil menggiring dana dari Kementerian PUPR untuk merevitalisasi kawasan bersejarah tersebut.
Seiring itu, Kota Lama Kesawan juga tak luput dari perhatian Bobby untuk direvitalisasi. Di kawasan ini, terdapat bangunan tua khususnya mal pertama di Kota Medan atau akrab disebut Gedung Warenhuis.
Tak cukup sampai di situ, Bobby pun kembali menata Kota Medan dengan melahirkan beberapa program seperti Medan Rapi Tanpa Kabel (Merata), Si Bonas (program subsidi bagi pelaku usaha transportasi di masa pandemi Covid-19), dan masih banyak lagi.

Semua program tersebut tidak akan berhasil jika tidak ada kolaborasi yang baik antara eksekutif dan legislatif. Sebab, Pemko Medan selaku eksekutif hanya bisa mengajukan anggaran program dan legislatif bertugas menyetujui serta mengawasi penggunaan anggaran tersebut.
Ketua Komisi IV DPRD Medan, Haris Kelana Damanik, menilai kebijakan-kebijakan Wali Kota Medan saat ini sudah cukup baik. Semua kebijakannya benar-benar demi kepentingan masyarakat Kota Medan.

“Sebut saja program berobat dengan KTP, itu terobosan yang sangat luar biasa dan belum kita temukan pada Wali Kota Medan sebelumnya. Lalu, pembangunan kolam retensi untuk penanganan banjir di kawasan Medan Utara dan Selatan. Ini membuktikan Bobby bekerja untuk kepentingan masyarakatnya,” sebut Haris, Senin (13/3).
Meskipun di Komisi IV DPRD Medan sifatnya kolektif kolegial, sebut Haris, jika program-program yang digagas wali kota untuk kemaslahatan warga dipastikan semua anggota komisi akan mendukungnya.
“Teranyar akan dibangun dua underpass yang bersumber dari APBD murni Kota Medan Tahun Anggaran 2023, yakni di simpang Jalan Juanda dan Jalan Jawa. Kedua simpang tersebut rawan macet. Kita berharap, setelah underpass itu rampung, persoalan kemacetan di kawasan itu dapat diminimalisir,” harapnya.

Tak kalah pentingnya, program Wali Kota Medan adalah e-parking. Sudah lebih dari 100 titik ruas jalan menerapkan pembayaran retribusi parkir secara non tunai. Menurut informasi yang didapat melalui Dinas Perhubungan Kota Medan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan meningkat drastis dari sektor ini.
“Bahkan, e-parking yang sedang berjalan ini menjadi acuan pemerintah daerah di luar Kota Medan. Bulan lalu, Bupati Malang sengaja berkunjung untuk mempelajari cara Pemko Medan mengelola retribusi parkir tepi jalan secara non tunai. Kita bangga, kota tercinta ini menjadi role model bagi daerah lain,” imbuh Haris.

Dari sisi kebersihan, bulan ini TPA Terjun yang ada di Kecamatan Medan Marelan akan menerapkan sistem sanitary landfill. Di mana sebelumnya, pengolahan sampah kita masih menggunakan sistem open dumping yang dianggap kurang baik dengan 2.000 ton sampah yang dihasilkan setiap harinya.
“Karena itulah, kita sulit meraih Piala Adipura Kencana. Begitupun, kita cukup berbangga hati karena Kota Medan meraih sertifikat Adipura Kategori Kota Metropolitan. Mudah-mudahan di masa mendatang, apa yang kita cita-citakan bersama untuk Kota Medan bisa terwujud sampai berakhirnya kepemimpinan Bobby Nasution-Aulia Rachman,” pungkasnya.

Susunan Komisi IV DPRD Medan:
Ketua : Haris Kelana Damanik ST
Wakil : Dr. Rudiawan Sitorus S.Fil.I, M.Pem.I
Sekretaris : Muhammad Afri Rizki Lubis SM, M.I.P
Anggota : Drs. Daniel Pinem
Paul Mei Anton Simanjuntak SH
David Roni Ganda Sinaga SE
Dame Duma Sari Hutagalung
Dedy Aksyari Nasution, ST
Edwin Sugesti Nasution SE, MM
Antonius Devolis Tumanggor, S.Sos
Burhanuddin Sitepu S.H
Drs. H. Hendra DS
Renville Pandapotan Napitupulu ST
(wol/mrz/d1)
Discussion about this post