Waspada.co.id – Madu dan kurma umumnya jadi salah satu yang dikonsumsi banyak orang saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, agar tetap sehat dan bugar selama berpuasa.
Madu dan kurma, sama-sama dikenal punya banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Kurma contohnya mengandung protein, gula, karbohidrat, kalsium, serat, zat besi, dan sebagainya. Sementara madu memiliki mineral, polifenol, vitamin, asam amino, karotenoid, enzim, asam organik, dan lainnya di dalamnya.
Nah, mengingat rasanya yang manis, sebetulnya apakah madu dan kurma boleh dikonsumsi juga oleh orang dengan alias pengidap diabetes melitus (DM) Tipe 2?
Dijelaskan dr. Em Yunir, Sp.PD-KEMD, Spesialis Penyakit Dalam, pengidap diabetes melitus Tipe 2 tak dilarang untuk mengonsumsi madu dan kurma, dengan syarat tidak berlebihan sebab kalori atau gula yang terkandung harus tetap dikontrol.
“Madu diperkenankan, kalau gula itu masih diperkenankan sekitar 10 gram. Jadi madu bisa satu sendok, sebagai makanan tambahan atau atau nutrisi tambahan,” jelas dr. Yunir dalam Webinar Ibadah Puasa Ramadhan pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di YouTube CME FKUI, akhir pekan ini.
“Jadi tak usah khawatir, hanya satu sendok saja sudah sehat,” tambahnya.
Sementara untuk konsumsi kurma, disarankan dr. Yunir memang dimakan dalam jumlah secara ganjil. Tidak boleh berlebihan karena bisa memicu kadar gula meningkat.
“Satu butir kurma itu mengandung 20 kalori, kalau disarankan untuk makan ganjil ya tiga butir itu sudah 60 kalori. Artinya hampir satu snack atau kalau 5 bisa jadi 100 kalori,” jelas d. Yunir lagi.
Dokter Yunir menegaskan, meski seharian berpuasa, makan tiga butir buah kurma pun sudah sangat cukup untuk menaikkan kadar gula dalam darah yang rendah.
“Jadi (tiga butir) sudah cukup banyak untuk menaikkan kadar gula darah yang sudah rendah pada waktu sore hari. Jangan berlebihan juga, nanti ganjilnya bisa sampai 11 atau 13 ya!,” tegasnya singkat. (okezone.com)
Discussion about this post