JAKARTA, Waspada.co.id – Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Gerindra, Ramson Siagian, ditegur Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR karena meminta sebanyak 2.000 sarung kepada PT Pertamina.
“Jadi kami sudah memberikan peringatan secara lisan kepada beliau (Ramson Siagian), karena pernyataan itu bisa mengarah kepada pelanggaran kode etik anggota DPR RI, khususnya Pasal 4,” kata Wakil Ketua MKD DPR, Habiburokhman, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (6/4).
“Saya bacakan ya, anggota DPR harus bersikap profesional dalam melakukan hubungan dengan mitra kerja, anggota DPR dilarang, ayat duanya melakukan hubungan dengan tenaga kerjanya untuk melakukan maksud tertentu yang mengandung potensi korupsi, kolusi dan nepotisme,” ujar Habiburokhman.
Ia menjelaskan, klarifikasi ini dilakukan setelah pemberitaan soal Ramson ramai di media massa. Pihaknya pun turut menganalisis pernyataan Ramson tersebut.
“Kami sudah menganalisa secara singkat, kami juga sudah mengonfirmasi yang bersangkutan, tadi sempat kami panggil ke sini (ruang MKD DPR RI) sebentar, lalu kami juga memperdalam lagi lewat Zoom,” jelasnya.
Anggota Komisi III DPR RI itu mengingatkan rekannya itu untuk tidak mengintervensi program corporate social responsibility (CSR) PT Pertamina. Meskipun Pertamina merupakan mitra kerja Komisi VII DPR.
“Soal sarung tersebut ya anggota DPR tidak boleh mengintervensi mitra ya, termasuk Pertamina, terkait kebijakan CSR ya, enggak boleh mengintervensi misalnya harus dikasih ke mana CSR-nya. Itu yang punya program lah yang berhak menentukan, yaitu Pertamina,” sebutnya Habiburokhman.
Saat itu, menurutnya, Ramson hanya memperjuangkan masyarakat di daerah pemilihannya. Sehingga, permintaan 2.000 sarung tersebut bukan untuk kepentingan pribadi.
“Kalau Pak Ramson mengatakan bahwa itu yang dia mengatakan, sebenarnya memperjuangkan ya, masyarakat di dapilnya. Jadi itu bukan buat pribadi, tapi untuk masyarakat di dapilnya. Yang membagikan menurut dia tetap atas nama Pertamina, bukan atas nama yang bersangkutan (Ramson Siagian),” ujar Habiburokhman.
Sebelumnya dalam RDP dengan PT Pertamina pada Selasa (4/4), Ramson Siagian menyoroti penyebab kilang dan depo Pertamina terbakar berkali-kali. Ia menyebut salah satu penyebabnya karena Pertamina kurang bersedekah.
Ramson yang merupakan anggota dewan dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah 10 itu menuturkan sarung yang diminta dari Pertamina dibagi-bagikan kepada warga di dapilnya. “Ngomong soal amal. Periode kemarin pas dapil saya butuh sarung, saya WA (Whatsapp) Bu Dirut (Nicke Widyawati) dan langsung dikirim 2.000 sarung,” ujarnya.
Namun, Ramson menuturkan sarung tersebut tak didapat di periode saat ini, karena harus mengantongi izin dari Menteri BUMN Erick Thohir. “Sekarang satu sarung enggak bisa, katanya harus Pak Erick semua gitu,” keluhnya. (wol/lvz/kompastv/d2)
Discussion about this post