MEDAN, Waspada.co.id – Momentum menyambut Lebaran, anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan menyerahkan bantuan kepada 800 orang petugas kebersihan di Kota Medan.
Sofyan Tan mengungkapkan bantuan diberikan kepada petugas kebersihan, lantaran para pekerja ini adalah orang orang yang sangat berjasa bagi kebersihan Kota Medan.
“Ini pekerjaan mulia yang sangat jarang diperhatiin pemko. Apalagi dalam Islam kebersihan sebagai iman, dan menolong orang agar tidak terpapar penyakit,” jelas dia saat menyerahkan bantuan kepada petugas kebersihan di Komplek CBD Polonia Medan, Selasa (18/4) lalu.
Petugas kebersihan ini sudah melakukan tugas menjaga membersihkan selokan, mengangkat sampah sebagai petugas yang preventif mencegah penyebaran penyakit.
“Ini bukan pekerja rendahan, merupakan salah satu bagian dari ajaran Islam, kebersihan sebagian dari iman,” ujarnya
Pendiri Yayasan Pendidikan Sultan Iskandar Muda ini juga bercerita beberapa waktu lalu dia berkunjung ke Serdang Bedagai dan mendengarkan tausiyah ustad Muhammad Rifai.
Sofyan mendapatkan informasi bahwa sekalipun orang bersangkutan melaksanakan puasa sempurna akan batal jika tidak melaksanakan tiga hal.
“Pertama yang bersangkutan adalah anak durhaka, melupakan bapak dan ibu. Kedua, kehidupan suami istri harus akur,” ungkap Sofyan Tan.
Kata Sofyan, saat suami pulang istri jangan ngomel. Atau suami ngomelin istri.
“Hidup harus akur,” tekannya lagi.
Lalu, yang terakhir, orang yang memiliki penghasilan lebih harus melakukan kegiatan sedekah.
Sofyan Tan menambahkan jika pemberian bantuan yang dia lakukan tidak bisa mengubah hidup. Dan untuk mengubah hidup satu-satunya jalan pendidikan.
“Sebagai penyapu jalan, anaknya bisa naik kelas, bukan menyapu jalan lagi, tapi bisa menjadi penyapu yang menghilangkan kemiskinan dari republik ini melalui pendidikan, itu harapan saya,” ucapnya.
“Karena itu kalau saya terpilih sekali lagi, cita-cita dan target saya menjadikan 20 ribu anak miskin jadi sarjana, termasuk anak-anak bapak ibu sekalian,” terangnya.
Tujuannya dalam melakukan kegiatan ini bukan hanya memberikan sembako, namun juga menjaring orang tidak mampu agar anak bisa dikuliahkan. Sehingga penyaluran bantuan pemerintah Indonesia Pintar tepat sasaran.
“Cara demikian ini, kita dapatkan yang tidak mampu merubah hidup,” jelas dia .
Hingga hari ini sebanyak 5.174 anak yang sudah dibantu untuk melanjutkan pendidikan. Dia berharap, tahun ini bisa mencapai 8.000 orang.
“Saya menargetkan bisa menyekolahkan sekitar 20 ribu anak-anak miskin. Sehingga mempercepat pemcapaian tujuannya menyekolahkan 100 anak miskin jadi dokter,” tandasnya. (wol/eko/d1)
Discussion about this post